Hasil Audiensi Pemkab ke Kemenristek Dikti RI, Inhil Akan Dijadikan Kluster Kelapa Nasional

Hasil Audiensi Pemkab ke Kemenristek Dikti RI, Inhil Akan Dijadikan Kluster Kelapa Nasional
Bupati Inhil, HM Wardan didampingi Sekda, H Said Syarifuddin saat melakukan audiensi ke Kemenristik Dikti RI/LIPO
TEMBILAHAN, LIPO - Bupati Indragiri Hilir (Inhil), HM Wardan melakukan audiensi dengan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) Republik Indonesia (RI), dalam upaya mengembangkan dan meningkatkan turunan kelapa yang ada di Negeri Seribu Parit, Jum'at 18 Januari 2019.

Audiensi yang berlangsung di Ruang Rapat Hotel Mercure Pantai Indah Ancol, Jakarta Utara ini, dihadiri perwakilan Kemenristik Dikti RI, Dr Ir Jumain Appe MSi, Direktur Jendral Inovasi dan Penguatan serta Eka Gandara, Kasubdit Kemitraan Strategis dan Wahana Inovasi.

Turut mendampingi Bupati saat itu, Sekda, Asisten II, Kepala Bappeda beserta Kabid, Kadis Koperasi dan UKM, Kadis Perkebunan, Plt Kadis Perindag, Kabag Ekonomi dan SDA serta Kasubbag. 

"Ke depan, Kabupaten Indragiri Hilir akan dijadikan Klaster Kelapa di Indonesia dengan 3 hal, yakni mendorong kreativitas, melakukan inovasi dan interprenership," ujar Dirjen Kemenristek Dikti, Dr Jumain Appe.

Dijelaskannya, kelapa semuanya bisa dimanfaatkan mulai dari daging sampai pohonnya. Untuk itu, pihaknya akan mendorong kelapa menjadi produk unggulan Nasional.

Selain itu, juga harus diberikan pengetahuan kepada masyarakat, sehingga bisa menguntungkan ekonomi masyarakat dengan tujuan mendorong kesejahteraan masyarakat dengan menggunakan konsep dari hulu hingga hilir. 

"Kemenristek Dikti RI akan mendorong daerah-daerah yang berpotensi bisa dikembangkan, khususnya bagaimana secara bersama-sama membangun perkelapaan di Inhil yang unggul dimasa yang akan datang," tambahnya.

Sementara itu, Bupati Wardan mengungkapkan bahwa luas wilayah Kabupaten Inhil merupakan Kabupaten terluas dari 12 Kabupaten di Provinsi Riau. Dengan memiliki wilayah seluas itu masyarakat Inhil sebagian besar bergantung pada kelapa. 

Bupati menambahkan, berdasarkan penelitian Prof Wisnu Gardjito ada 1500 turunan kelapa. Namun dalam pengembangannya di Inhil ditemui permasalahan, seperti permasalahan yang dihadapi masyarakat sebagai petani kelapa, yakni kondisi kelapa yang sudah tua. 

"Dengan ketergantungan masyarakat Inhil kepada komoditas kelapa, kami sangat mengharapkan adanya inovasi baru dari Pemerintah Pusat," harapnya.

Sekda yang ikut mendampingi Bupati saat audiensi dengan Dirjen Kemenristek Dikti RI mengatakab, hal ini juga mengingat wilayah Kabupaten inhil merupakan wilayah yang sangat strategis karena berbatasan langsung dengan Negara Singapore dan Malaysia. Dari segi ekonomi ini sangat menguntungkan.

Audiensi Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir ini juga turut dihadiri, Prof Wisnu Gardjito dan beberapa pelaku usaha yang bahan dasarnya kelapa. (Adv/Diskominfops/lipo*7)

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index