LIPO - Hampir dua pekan ruas jalan Lubuk Jambi-Simpang IPA Ibul, Kecamatan Pucuk Rantau, Kabupaten Kuansing, Riau, jadi pusat perhatian karena kondisi jalannya rusak parah.
Bila melihat kondisi jalan Provinsi melalui dokumentasi yang dikirimkan warga, banyak khalayak yang tidak percaya di negeri yang disebut kaya raya, di atas minyak di bawah minyak, masih ada jalan bagaikan "kubangan kerbau".
Berdasarkan informasi dari salah satu pemuda daerah setempat, mengatakan, setelah pemberitaan kondisi jalan tersebut viral di pemberitaan dan medsos, Ia melihat petugas datang meninjau jalan.
"Memang tampaknya digas lewat berita dan medsos dulu pak, baru diperhatikan. Kemaren ada petugas datang menyilau (memantau, red)," kata Rapi kepada liputanoke.com pada Selasa (03/01/22).
Namun, kata Rapi, meskipun sudah di tinjau, perbaikan jalan tak kunjung dikerjakan.
"Belum diperbaiki pak, mungkin menunggu diberitakan lagi," kata Rapi lagi.
Sementara Plt Camat Pucuk Rantau, Ali Apri saat dihubungi tidak menampik jalan yang rusak tersebut belum tuntas diperbaiki.
"Belum diperbaiki, hari ini saya belum turun," kata Ali.
Namun kata Ali, jalan tersebut akan diperbaiki, karena material berupa sirtu sudah diantar ke lokasi jalan rusak.
"Saya sudah beberapa kali meninjau, sepertinya akan dilakukan pengerasan lagi," sambungnya.
Plt Camat ini juga berharap perbaikan jalan tersebut secepatnya dilakukan mengingat jalan tersebut menjadi urat nadi masyarakatnya.
"Kita berharap secepatnya diperbaiki. Memang kondisi alam juga menjadi faktor memperparah kerusakan," ucapnya.
Sementara Kadis PUPR Provinsi Riau, Arief Setiawan, yang sempat kena sentil Gubernur Riau karena terkesan alergi kepada media, meminta liputanoke.com menanyakan perkembangan jalan yang dimaksud ke UPT di Kuansing, sambil mengirimkan nomor seluler salah satu pegawai.
"Maaf coba hubungi nomor ini ya, sedang ada kegiatan di lapangan," kata Arief.
Kepala UPT Jalan dan Jembatan Wilayah V di Kuansing, Teza Darsa, saat konfirmasi melalui pesan WhatsApp, menjelaskan, bahwa jalan tersebut sudah beberapa kali dilakukan perbaikan, namun karena cuaca musim hujan jalan tersebut kembali mengalami kerusakan.
"Di November kita perbaiki, diujung Desember juga kita perbaiki, ini akan kita perbaiki lagi," jelas Teza sambil mengirimkan dokumentasi perbaikan.
Teza pun berharap masyarakat bersabar karena saat ini sedang memasok material ke lokasi.
"Sudah masuk tiga truk dari Solok, masih ada sekitar 10 sampai 12 truk yang akan masuk. Setelah material ready baru kita masukan alat berat. Kita berharap masyarakat bersabar," kata Teza.
Selain itu Teza juga berharap pengertian warga untuk tidak melintas menggunakan kendaraan bertonase berat bila kondisi musim hujan. Karena menurutnya akan memperparah kerusakan jalan.
"Jalan tersebut masih tanah asli, belum tercampur sirtu. Kalau hujan dan dilalui kendaraan bertonase berat tentu akan cepat rusak lagi. Untuk sementara kalau sedang hujan ada baiknya hindari dulu menggunakan kendaraan bermuatan berat," harap Teza. (*1)