Hampir 24 Jam Menghilang, Bocah SD Ditemukan di Pelalawan Bersama Dosen, Begini Alur Ceritanya

Hampir 24 Jam Menghilang, Bocah SD Ditemukan di Pelalawan Bersama Dosen, Begini Alur Ceritanya
Ilustrasi/F: int

LIPO - Seorang Dosen di salah satu universitas swasta di Pekanbaru Riau, membuat geger. Pasalnya, si dosen membawa bocah laki-laki pergi memancing tanpa diketahui orang tua si anak. 

 

Hampir 24 jam orang tua si bocah mencari keberadaan anaknya. Namun tak kunjung menemukan si buah hati. Dirinya pun mulai gundah gulana dan gusar, apalagi ditambah isu penculikan anak sedang marak. Dan orang tua si bocah pun mendatangi kantor polisi. 

 

Peristiwa orang tua kehilangan anak ini terjadi sejak 4 Januari 2023, sekitar pukul 20.00 wib. Kemudian melapor Polsek Siak Hulu di Kabupaten Kampar Provinsi Riau, pada Minggu (05/02/23). Pada saat hendak membuat laporan itu lah tiba-tiba ada pihak keluarga yang menelepon bahwa si bocah sudah ditemukan di Kabupaten Pelalawan.

 

Usut punya usut, berdasarkan keterangan dari paman si bocah, ternyata si bocah yang masih duduk di bangku SD itu dibawa seorang dosen berinisial S menggunakan mobil saat melintasi komplek tempat tinggal keluarga si bocah.

 

"Kemarin malam itu keponakan kami pergi, bapak dosen itu (S) yang membawanya pada Sabtu sekitar pukul 20.00 WIB malam. Satpam perumahan tahu ponakan kami ini dibawa, (SP) dosen," ucap Sulaiman, paman korban saat dikonfirmasi wartawan, Senin (06/02/23).

 

Sulaiman menyebutkan, keluarga dapat kabar bahwa bocah itu diduga dibawa pergi mancing oleh dosen S. Padahal kedua orang tua korban dan dosen itu tidak saling kenal.

 

"Hanphone dan semua keluarga dosen ini sudah kita tanya. Tidak ada yang tahu sama sekali, anaknya kita hubungi juga enggak tahu. Tadi malam kami sekeluarga memutuskan untuk datang ke Polsek Siak Hulu," kata Sulaiman.

 

Di Polsek Siak Hulu, keluarga mulai berdiskusi dengan polisi soal kronologi hilangnya korban. Keluarga menceritakan S yang diduga membawa korban pergi tanpa izin.

 

Ketika diskusi itu tiba-tiba handphone keluarga berdering, keluarga dosen S justru memberi kabar bawah korban dan dosen itu berada di Pelalawan.

 

"Saat itu juga keluarga dosen itu meminta kepada kami agar tidak melapor dulu karena sudah tahu keduanya ada di Pelalawan. Sudah ditemukanlah intinya, makanya kami tunda melapor," kata Sulaiman.

 

Sekitar 1 jam kemudian atau pukul 22.45 WIB, S tiba di rumah Z. Melihat itu, keluarga dan tetangga korban yang memang sedang di rumah itu terlihat emosi.

 

Sang ibu histeris dan menangis terisak-isak begitu anaknya pulang dalam kondisi selamat. Namun, korban tampak trauma dan menangis tanpa henti.

 

Sang dosen mendapat pertanyaan bertubi-tubi dari keluarga korban. Namun, S justru menjawab santai bahwa dia membawa korban pergi memancing ikan. 

 

"Kami memang sangat bersyukur keponakan kami sudah pulang dengan selamat. Bapak itu (S) alasannya membawa mancing, tapi kami tetap mendalami karena memang sama sekali tidak ada izin sama keluarga. Orang tua ponakan kami ini juga tidak kenal sama dosen ini," jelasnya.

 

Keluarga korban masih menunggu penjelasan lengkap dari S yang membawa anak di bawah umur tanpa izin. Apalagi perbuatannya membuat keluarga gelisah karena sempat mengira diculik.

 

"Tadi malam kami tidak bisa minta keterangan lebih lengkap karena kondisi sudah malam juga. Keponakan kami itu menangis tadi malam dan tidak tahu karena apa. Sempat juga kami mengira keponakan kami ini diculik," ketus Sulaiman.

 

Sementara itu, Kapolsek Siak Hulu AKP Zainal Arifin mengaku keluarga korban sudah datang ke kantornya. Tapi kedatangan mereka baru diskusi awal dengan petugas di SPKT Polsek Siak Hulu.

 

"Kami belum sempat lapor, kalau mau dia dilaporkan apa yang dilaporkan. Orangnya jelas, tapi kalau orangnya nggak jelas iya baru dilapor. Minimal kami terbitkan yang namanya pemberitahuan (orang hilang) ke Polres lain ya," kata Zainal. (*1) 

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index