Kejati Riau Tunggu Hasil Audit Ahli Konstruksi Pembangunan Masjid Raya Riau di Jalan Siak II, Ada Apa?

 Kejati Riau Tunggu Hasil Audit Ahli Konstruksi Pembangunan Masjid Raya Riau di Jalan Siak II, Ada Apa?
Masjid Raya Riau di Jalan Siak II Palas/mcr

PEKANBARU, LIPO - Pembangunan Masjid Raya Riau di Jalan Siak II, Palas, Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru saat ini sedang dilakukan penyelidikan oleh Pihak Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau.

Penyelidikan ini dilakukan Kejati Riau terkait adanya dugaan korupsi pada pembangunan masjid yang menelan anggaran puluhan miliar, namun sampai saat ini tak kunjung ditempati.

Kepala Seksi Penerangan Hukum dan Humas Kejati Riau, Bambang Heripurwanto, mengatakan bahwa penanganan kasus masih tahap penyelidikan. "Masih penyelidikan," ujar Bambang, Selasa (30/5/2023).

Bambang menjelaskan, tim penyelidik Bidang Pidana Khusus (Pidsus) Kejati Riau masih berupaya mencari peristiwa pidana dalam perkara itu. Sejumlah pihak telah diklarifikasi. Itu dilakukan dalam rangka pengumpulan alat bukti.

"Tim penyelidik tengah menunggu hasil audit yang dilakukan ahli konstruksi dan bangunan. Adapun ahli dimaksud adalah Prof DR Ir Sugeng Wiyono MT. Dia merupakan orang akademisi dari Universitas Islam Riau (UIR)," papar Bambang.

Dikatakan Bambang, Kejati Riau telah mengirim surat ke ahli untuk melakukan audit. "Prof Sugeng yang kami surati untuk mengaudit," kata Bambang.

Dari data yang dirangkum, pembangunan masjid tersebut sudah dimulai sejak tahun 2017 dengan sistem tahun tunggal. Pengerjaan secara bertahap dilakukan setiap tahun tapi tidak pernah selesai.

Dalam proses pembangunanya, pada tahun 2017 dianggarkan Rp7 miliar tapi hanya terealisasi sekitar Rp2 miliar. Selanjutnya pada tahun 2018 dialokasikan Rp50 miliar yang terealisasi hanya Rp40 miliar lebih atau sisanya lebih kurang Rp10 miliar.

Kemudian dilanjutkan pada tahun 2019, yang dianggarkan sebesar Rp46 miliar. Sedangkan pada tahun 2020 tidak masuk dalam anggaran dan harus menunggu hasil audit.

Pada tahun 2021, Pemprov Riau kembali menganggarkan Rp30 miliar untuk tahap akhir. Jumlah itu termasuk membangun menara, eskalator, lift dan beberapa bangunan lainnya. Hingga kini masjid tersebut tak kunjung dipakai.(*3)

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index