PEKANBARU, LIPO - Konflik lahan antara PT Surya Intisari Raya (SIR) dengan warga akhirnya selesai setelah difasilitasi oleh Gubernur Riau (Gubri), Brigjen TNI (purn) Edy Natar Nasution di Ruang Rapat Melati, Kantor Gubernur Riau, Selasa (6/2/2024).
Pertemuan yang diawali dengan laporan dari Ketua Tim Terpadu Penyelesaian Konflik PT. SIR Syahrial Abdi yang juga Kepala Dinas Perkebunanan Provinsi Riau, dilanjutkan dengan pemaparan dari pihak masyarakat Ketua Aliansi Masyarakat Adat Melayu Riau Heri dan Perwakilan PT. SIR, Suparman.
"Kita baru saja menyelesaikan pertemuan dengan antara PT SIR, masyarakat, Pemko dan Tim Satgas Terpadu, untuk menemukan kesepakatan, alhamdulillah, kalau kita lihat tadi semua sudah sepakat," ujar Edy Natar usai memimpin pertemuan.
Selama ini ada cara pandang yang berbeda, antara pihak perusahaan dengan masyarakat, terhadap penafsiran 20 persen. Dari awal lanjut Gubernur, pihaknya ingin menyelesaikan masalah ini untuk duduk bersama.
"Sekarang sudah selesai, tinggal Pemko melanjutkan SK CPP (Calon Petani Penerima, red), " tegas Gubri.
Gubernur berharap, perusahaan sawit yang ada di Riau meniru apa yang telah dilakukan PT. SIR dengan masyarakat. Kalau hal ini berjalan, maka kondusifitas akan terjalin.
"Saya ingin perusahaan lainnya melakukan pola yang sama, saya tidak pernah masuk ke wilayah skema seperti apa yang akan dilakukan. Tetapi yang penting adalah bagaimana perusahaan dengan masyarakat tempatan memiliki satu cara pandang yang sama yang diikat dengan aturan, tandasnya.
Sementara perwakilan masyarakat Okura, Heru mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Riau yang telah menyelesaikan konflik PT SIR dengan masyarakat.
"Ini anugerah yang ditunggu masyarakat, hari ini kita mendapatkan pemimpin yang luar biasa, seorang Gubernur yang hadir di tengah masyarakatnya," ujar Heri.
Konflik lahan PT. SIR, bermula adanya aspirasi masyarakat yang disampaikan ke kantor Gubernur tentang lahan mereka. Terhadap aspirasi tersebut, Gubernur membentuk tim satgas Pengendalian Konflik Lahan PT. SIR. *****