TEMBILAHAN, LIPO - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Riau mengimbau seluruh perusahaan yang beroperasi di sekitar habitat Harimau Sumatera agar menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) mitigasi interaksi negatif Harimau secara ketat.
Imbauan tersebut disampaikan Kepala BKSDA Riau Genman S Hasibuan terkait dengan peristiwa meninggalnya salah seorang pekerja yang diterkam Harimau Sumatera di area PT Satria Perkasa Agung (PT SPA) di Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) pada Kamis (09/05/ 2024) kemarin.
Dikatakannya, pada 10 Mei 2024 kemarin, BKSDA Riau bersama pihak perusahan telah melakukan pengecekan lapangan untuk mengidentifikasi dan memasang Camera Trap, sebagai upaya mitigasi lanjutan serta sosialisasi dan edukasi kepada para pekerja di lapangan.
"BKSDA Riau juga telah memberikan arahan dan imbauan kepada pihak perusahaan agar menerapkan SOP mitigasi interaksi negatif Harimau secara ketat. Mengingat lokasi kejadian berada pada habitat Harimau Sumatera dengan populasi yang cukup besar," ujarnya, Sabtu 11 Mei 2024.
Seperti diberitakan sebelumnya, korban Rahmad yang merupakan warga asal Penyalai Kecamatan Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan ini diterkam Harimau ketika sedang bekerja di Petak 466 Blok L PT SPA sekira pukul 14.00 WIB.
Akibat serangan hewan buas tersebut, tubuh korban mengalami luka pada bagian leher, telinga dan lecet pada bagian kaki. Sementara tangan korban sebelah kanan hilang (putus).
Pasca kejadian, korban dievakuasi ke klinik Merawang PT SPA dan dipulangkan ke rumah duka di Penyalai Kecamatan Kuala Kampar Kecamatan Pelalawan untuk dimakamkan," terang Kapolsek Pelangiran Iptu Azwar Alwi, kemarin.****