Pelindungan Bahasa Daerah Jadi Program Nasional

Pelindungan Bahasa Daerah Jadi Program Nasional
Dari kiri Kepala Disdikbud Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Meranti, H. Suardi, M.Pd, Kepala Balai Bahasa Provinsi Riau, Toha Machsum, M.Ag dan Moderator, Irwanto, S.Pd/ist

Kepulauan Meranti,.LIPO -Pelindungan Bahasa Daerah menjadi program priortas Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi pada beberapa tahun terakhir. 

Program ini masuk dalam tiga program prioritas Badan Bahasa, yaitu pelindungan bahasa dan sastra, literasi kekebahasaan dan kesastraan, dan internasionalisasi bahasa Indonesia. 

Demikian dikatakan Kepala Balai Bahasa Provinsi Riau, Toha Machsum, M.Ag., dalam paparan materinya di acara Bimbingan Teknis Guru Utama Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) di Selat Panjang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Kamis, 18 Juli 2024. 

 “Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa menjadikan Pelindungan Bahasa Daerah  dalam program prioritas nasional. Salah satu bentuk penerapan program tersebut adalah melakukan RBD di empat kabupaten dan kota di Provinsi Riau pada tahun 2024 ini,” kata Toha.

Keempat daerah yang menjadi sasaran pelaksaan RBD pada tahun ini, menurut Toha adalah Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Kampar, Kota Dumai, dan Kabupaten Kepulauan Meranti. 

Untuk itu, Bimtek Guru Utama RBD menjadi bagian dari rangkaian kegiatan RBD. Puncaknya adalah Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) di tinagkat kabupaten/kota, tingkat provinsi, dan tingkat nasional. Untuk tingkat kabupaten dan provinsi akan dilaksanakan pada tahun 2024.

 Sedangkangkan, untuk tingkat nasional akan diaadakan pda tahun 2025. “Bimtek Guru Utama adalah langkah awal agar peserta Bimtek bisa melakukan pengimbasan di sekolah kepada guru dan siswa. Sehingga, mereka yang mendapatkan mengimbasan, khususnya siswa akan dipilih untuk bisa ikut di acara FTBI tingkat kabupaten/kota. Pada acara FTBI nantinya akan menggunakan bahasa daerah,” jelas Toha. 

Di hadapan 62 orang peserta Bimtek, Toha juga mengimbau agar peserta Bimtek bisa dengan maksimal mengimbaskan 7 mata lomba yang akan dipertandingkan dalam acara FTBI. Tujuh mata lomba tersebut adalah bahasa Melayu Riau berbasis cerpen, puisi, aksara arab melayu, komedi tunggal, syair, mendongeng, dan pidato. 

Sebanyak tujuh mata lomba tersebut dijabarkan dengan rinci dalam setiap materi yang dipaparkan oleh narasumber dalam Bimtek Guru Utama RBD di Kabupaten Kepulauan Meranti yang berlangsung dari tanggal 18-21 Juli 2024. 

Pola 40 Jam
Mereka yang menjadi narasumber dalam acara Bimtek yang dihadari pengawas, kepala sekolah, dan guru dari SD dan SMP di Kabupaten Kepulauan Meranti, sebagai peserta adalah, Toha Machsum, Siti Salmah, Zulrahman, Afrizal Cik, dan Anasruddin. 

Dalam kegiatan tersebut, peserta mendapatkan modul sebagai panduan dalam pengimbasan di sekolah, sertifikat pola 40 jam, uang transpor, dan souvenir. 

Acara dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Meranti, H. Suardi, M.Pd. Dalam matarinya, saat membuka acara, Suardi menyinggung tentang kekhawatirannya terhadap ancaman kepunahan bahasa daerah. Dirinya menyadari bahwa program revitalisasi adalah upaya memperlambat kepunahan bahasa daerah di Kab. Kepulauan Meranti.

 Untuk itu, dirinya mendukung prgram RBD yang dilakukan oleh Balai Bahasa Provinsi Riau. “Saya bangga dan senang dengan dijadikannya Kabupaten Kepulauan Meranti sebagai bagian dalam program RBD pada tahun ini,” uangkap Suardi. 

Suardi juga menyampaikan bahawa saat ini, Dinas Pendidikan Kep. Meranti tengah memfokuskan juga pada program Sekolah Sehat, Pendidikan Disabilitas, Unit Layanan Disabilitas. 

Salah seorang peserta, yaitu Fatmi Hayati , guru SMPIT Darul Fikri merasa senang dan bangga bisa ikut kegiatan Bimtek RBD. Menurutnya, kegiatan Bimtek ini mempu menjadi wadah membuka wawasan peserta untuk 7 bidang yang akan dilombakan dalam FTBI tahun ini oleh Balai Bahasa.

 “Balai Bahasa Riau sangat konsiten dalam memperhatikan bahasa dan sastra di Riau. Berbagai acara selalu digelar. Sekolah saya sudah sering mengikuti kegiatan-kegiatan yang dtaja Balai Bahasa Provinsi Riau. Lomba mendongeng, pidato, dll. Khusus untuk Bimtek ini, semua narasumber hebat-hebat dihadirkan dalam kegiatan Bimtek ini,” ungkap Fatmi.(rls)

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

#Balai Bahasa Riau

Index

Berita Lainnya

Index