PEKANBARU, LIPO - Pengamat politik Riau, Dr. Tito Handoko, M.Si, menilai saat ini terjadi pergeseran basis pemilih Partai Golkar, salah satunya di wilayah eks transmigrasi.
Menurutnya, fenomena ini harus menjadi perhatian serius bagi Golkar Riau agar tidak kehilangan pemilih tradisionalnya.
Tito menegaskan bahwa untuk memastikan Golkar tetap solid dan tidak ditinggalkan oleh pemilih loyalnya, calon Ketua Golkar Riau harus berasal dari kader yang telah melewati proses pengkaderan di dalam partai.
"Partai politik sebagai unsur demokrasi harus menjadi pilar penegak konstitusi. Setiap partai memiliki konstitusi sendiri, dan mereka harus menunjukkan bagaimana menjaga konstitusi di rumahnya sendiri," ujar Tito, Kamis 26 Maret 2025.
Ia mengingatkan bahwa jika Golkar memilih pemimpin yang bukan berasal dari kader internal, maka hal itu berisiko bagi infrastruktur partai, terutama di tingkat akar rumput.
"Jika ketua yang terpilih bukan kader murni, ini bisa berdampak besar terhadap soliditas internal partai. Infrastruktur partai di tingkat bawah bisa terganggu karena kader akan merasa tidak dihargai," tambahnya.
Sebagai informasi, Musyawarah Daerah (Musda) Golkar Riau dijadwalkan akan digelar pada pertengahan April 2025.
Dua nama yang santer disebut akan bertarung adalah Parisman Ihwan, yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Golkar Riau, dan SF Hariyanto, yang merupakan Wakil Gubernur Riau namun tidak memiliki rekam jejak dalam jenjang pengkaderan partai.
Dengan peta politik yang semakin dinamis, Musda Golkar Riau diprediksi akan menjadi ajang pertarungan strategis yang menentukan arah kepemimpinan partai di daerah ini ke depan.*****