Asap Menyelimuti Riau, DPRD Riau Imbau Masyarakat Kurangi Aktivitas di Luar Rumah

Asap Menyelimuti Riau, DPRD Riau  Imbau Masyarakat Kurangi Aktivitas di Luar Rumah
Hasbi Asidqi

PEKANBARU, LIPO - Anggota DPRD Riau dari Dapil Rokan Hulu (Rohul), Hasbi Asidqi, menyampaikan akan perlunya aturan cepat tanggap dan himbauan kepada masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah hingga kualitas udara pulih. 

Hal ini disampaikannya merespon kondisi kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang kembali melanda sejumlah wilayah di Provinsi Riau. Menurutnya, pemerintah harus lebih serius dalam upaya pencegahan Karhutla sebelum kejadian.

"Selama ini, pembahasan baru dilakukan setelah Karhutla terjadi. Padahal, langkah pencegahan harus jadi prioritas dengan tindakan tepat sasaran," ujarnya, Kamis 24 Juli 2025.

Ia juga mendorong pemerintah provinsi untuk memperketat penanganan Karhutla dengan langkah-langkah yang lebih efektif. 

"Harapan kita, penanganan Karhutla bisa lebih diperketat lagi, baik dari sisi pencegahan maupun respons cepat saat terjadi kebakaran," tambah Hasbi.  

Seperti diketahui Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat lonjakan signifikan titik panas (hotspot) di wilayah ini, dengan jumlah mencapai 207 titik tertinggi se-Sumatera.

"Riau menjadi penyumbang hotspot terbanyak hari ini, mengungguli provinsi lain di Pulau Sumatera," ungkap Gita Dewi S, prakirawan BMKG Stasiun Pekanbaru. Kamis 24 Juli 2025.

Dari total 621 titik panas yang terdeteksi di Sumatera, Riau menempati urutan pertama, disusul Sumatera Utara dengan 188 titik. Lonjakan ini memicu kekhawatiran akan semakin meluasnya karhutla, terutama di tengah kondisi musim kemarau yang masih berlangsung.

Sebaran titik panas di Riau terpantau di enam kabupaten, dengan dominasi terbesar di Rokan Hilir yang mencatat 110 titik. Wilayah lainnya yakni Rokan Hulu (63 titik), Pelalawan (20), Bengkalis (6), Siak (6), dan Kampar (2).

"Distribusi titik panas paling padat di wilayah barat dan pesisir. Rokan Hilir dan Rokan Hulu menjadi atensi utama kami karena jumlahnya terus bertambah sejak pagi," kata Gita.

BMKG juga memetakan tingkat kepercayaan dari setiap hotspot. Sebanyak 20 titik memiliki tingkat kepercayaan tinggi yang diduga kuat sebagai indikasi karhutla aktif, 37 titik masuk kategori sedang, dan 150 lainnya kategori rendah.*****

 

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

#Karhutla

Index

Berita Lainnya

Index