PEKANBARU, LIPO - DPRD Provinsi Riau meminta agar dilakukan investigasi secara menyeluruh terhadap kasus dugaan keracunan makanan massal yang dialami puluhan siswa di salah satu sekolah di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), yang diduga berasal dari makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Anggota DPRD Riau Dapil Inhil, Iqbal Sayuti menyampaikan keprihatinannya atas insiden tersebut. Ia melihat ada sejumlah kejanggalan, terutama karena para korban berasal dari satu kelas dan satu sekolah, bukan tersebar di beberapa lokasi.
“Agak aneh karena yang mengalami keracunan ini puluhan orang, tapi semuanya berada di satu kelas dan satu sekolah. Ini bisa jadi indikasi sabotase. Kita tunggu saja hasil investigasi. Kalau memang ada masalah di dapur penyedia, biasanya tidak hanya satu titik yang terdampak,” ujarnya, Senin 25 Agustus 2025.
Terkait temuan adanya bakteri dalam makanan, Politisi PPP menyebut dirinya belum mendapat informasi resmi. Namun ia menegaskan bahwa fokus utamanya adalah keanehan pola sebaran kasus yang tidak merata.
“Kalau memang ada bakteri, tentu harus ditindaklanjuti. Tapi yang kita pertanyakan kenapa hanya satu kelas yang terdampak. Biasanya kalau ada masalah pada makanan, penyebarannya bisa lebih luas,” tambahnya.
Politisi Partai PPP itu menegaskan pentingnya transparansi dari pihak-pihak terkait, terutama pelaksana program MBG, supaya insiden serupa tidak terulang.
“Kita minta investigasi dari pihak Badan Gizi Nasional (BGN) dilakukan secara menyeluruh. Ini menyangkut keselamatan anak-anak sekolah,” tegasnya.*****