Komplik Masyarakat Rupat-PT Priatama Riau Memanas, Pemerintah Pusat Diminta Bersikap

Komplik Masyarakat Rupat-PT Priatama Riau Memanas, Pemerintah Pusat Diminta Bersikap

RUPAT, LIPO - Situasi di Pulau Rupat, Bengkalis, Riau, kian memanas. Komplik antara masyarakat Pulau Rupat dan PT Priatama Riau, yang dipicu persoalan kebun plasma hingga Rabu (15/10/25) tak kunjung mereda. 

Suasana semakin tegang setelah beredarnya rumor bahwa pihak perusahaan akan mengerahkan karyawan dan buruh yang tergabung dalam SPSI untuk menghadapi warga setempat yang sejak beberapa hari terakhir memblokade akses jalan menuju areal perusahaan.

Menurut informasi dari lapangan, para buruh itu disebut-sebut diprovokasi dengan alasan bahwa aksi blokade warga membuat mereka tidak bisa bekerja. Langkah ini dinilai masyarakat sebagai upaya adu domba antara sesama rakyat kecil.

Kabar tersebut disikapi Korlap aksi, Jefri Candra, dengan kecaman keras atas tindakan tersebut.

“Ini bukti bahwa PT Priatama Riau tidak menghargai warga setempat. Mereka lebih memilih mengadu domba masyarakat dengan karyawan, daripada duduk menerima dan menyelesaikan tuntutan kami,” tegas Jefri dari lokasi aksi di bawah tenda perjuangan.

Jefri menambahkan, perusahaan seharusnya berintrospeksi diri, bukan justru memprovokasi buruh.

“Mereka sudah lama beroperasi di Rupat, tanpa mengantongi IUP. Tapi perilakunya seperti kebal hukum. Bukannya mau berdamai, mereka malah merasa kuat dan kebal dari aturan,” ujarnya dengan nada geram.

Aksi massa di lokasi terus bertahan, meski ketegangan meningkat. Warga menegaskan tidak akan bubar sebelum tuntutan mereka terkait kepastian Plasma terpenuhi. Sejumlah aparat keamanan dikabarkan sudah siaga untuk mengantisipasi bentrokan horizontal.

Seruan keras juga disampaikan Jefri kepada pemerintah pusat.

“Tolong Pak Prabowo, cabut saja izin HGU PT Priatama Riau! Kalau perusahaan ini terus dibiarkan, mereka akan terus merasa bisa mengatur segalanya di atas tanah masyarakat,” ujarnya lantang disambut sorakan ratusan warga di lokasi aksi.

Situasi di lapangan hingga berita ini diturunkan masih tegang.*****

 

 

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

#Kebun

Index

Berita Lainnya

Index