Lagu dan Randai Kuansing Pukau Pengunjung

Sabtu, 22 April 2017 | 09:40:34 WIB
Randai Kuansing mendapat perhatian dari pengunjung/lipo
Pekanbaru, LIPO-Lantunan lagu-lagu melayu, diiringi musik randai dibawa dengan Kapal bagandung dari Kuantan Singingi, memukau pengunjung Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, pada pawai Budaya, memeriahkan HUT TMII ke 42, Kamis (20/4).

Iring-iringan peserta pawai dari Riau, dengan menggunakan pakaian adat budaya dari 12 Kabupaten Kota, ikut mengiringi miniatur kapal Baganduang, dengan berjalan kaki, mengelilingi danau Kepulauan Nusantara, sepanjang lebih kurang 2 Kilometer.

Sepanjang jalan tak henti-hentinya lagu dan musik Randai mengiringi perjalanan peserta Pawai Riau. Bahkan banyak dari pengunjung ikut berjoget bersama peserta Pawai, sambil berfoto.

"Dengan keikutsertaan kita pada acara gelar citra budaya tradisi, potensi-potensi budaya Riau dapat dikenal lebih luas, seperti lagu, musik dan tari-tarian yang kita tampilkan di pawai Budaya, pengunjung begitu antusias melihatnya bahkan ikut berjoget," kata Plt Kepala Dinas Kebudayaan Riau, Yoserizal Zein, yang ikut bersama peserta pawai dengan berjalan kaki.

Usai menjalani pawai Budaya selama lebih kurang dua jam, rombongan pawai Budaya Riau yang mencapai 130 orang ini, melanjutkan kegiatan yang dilaksanakan di anjungan Riau, dengan tema kenduri budaya Riau.

Tersaji banyak tampilan budaya diantaranya tari khas dari Riau, randai, zapin Riau, tari timbua sumangek dari Rohul yang merupakan peraih juara pertama pada parade tari Riau. Termasuk penampilan budayawan asal Riau menyampaikan puisi-puisinya.

Diantaranya Presiden Penyair Indonesia Sutardji Calzoum Bachri, Plt Kadis Budaya sendiri Yoserizal Zein, Hang Kafrawi, Syafari Arriziq, Fedli Azis, Jefri Almalay, Kunni Masrohanti dan orasi budaya dari Al Azhar.

Selain penampilam di panggung, pihak Dinas Budaya Riau, juga menampilkan langsung penyajian makan khas Riau, yang terbuat dari komoditi sagu yang menjadi andalan Riau. Ada sebanyak 10 jenis makanan yang terbuat dari sagu, diantaranya, Sampolet, mi goreng sagu, cendol sagu, aneka kue, dan makanan kering dari sagu.

Uniknya, salah satu makanan khas Riau lainnya, galamai, langsung dibuat di sela-sela penampilan di panggung. Masyarakat asal Riau di Jakarta, dan ratusan pengunjung, bisa melihat lagsung proses pembuatannya.

"Membuat Galamai atau orang bilang "Mengucau Galamai", kita sajikan. Supaya masyarakat dan pengunjung tahu proses pembuatannya," kata Yoserizal.

Kadis Kebudayaan Riau ini, juga terjun langsung ikut "Mengucau Galamai" Kuansing itu. "Sebenarnya tidak hanya Galamai saja, tapi juga kita sajikan berbagai menu kuliner khas Riau, dari bahan dasar sagu," ujarnya.

"Banyak ragam kuliner yang kita sediakan, salah satunya adalah Mie sagu, Sempolet, Lontong Sagu dan Roti Jala. Dalam beberapa menit saja sudah ludes dan jadi rebutan," tambah Yose.(lipo*3)


Terkini