Pekanbaru, LIPO-Bandara Sultan Syarif Kasim, ikut berperan dalam membantu mobilitas penduduk di Bumi Lancang Kuning.
Kendati begitu, keberadaan bandara tersebut memiliki dampak terhadap tata ruang kota Pekanbaru. Hal ini disebabkan, terbatasnya tinggi bangunan yang boleh dibangun di sekitaran bandara. Terkait hal ini, calon Gubenur Riau, Lukman Edy, akan berupaya mencarikan solusi.
Dikatakan, Ketua PKB Riau Abdul Wahid, persoalan bandara Sultan Syarif Kasim termasuk salah satu janji kampanye yang diutarakan Lukman Edy-Hardiyanto.
"Kita nantinya akan berupaya memindahkan Bandara Sultan Syarif Kasim," sebut Wahid yang juga merupakan anggota tim kampanye Lukman Edy-Hardiyanto, Minggu (18/2/2018).
Menurut Wahid, letak bandara Sultan Syarif Kasim di area pusat kota membuat pengembangan Kota Pekanbaru menjadi terganggu.
" Jalan Sudirman, Khairudin Nasution, Gedung tinggi tak bisa dibangun. Pun begitu dengan kawasan Arifin Ahmad," tambahnya.
Sekadar diketahui, ketinggian bangunan di sekitar bandara maksimal hanya 50 meter dan berjarak empat kilometer dari bandara.
Selain lokasi bandara yang berada di pusat kota. Status Bandara Sultan Syarif Kasim yang berdekatan dengan pangkalan udara Roesmin Nurjadin, juga menghadirkan persoalan baru. Hal itu disebabkan buram-nya batasan antara fasilitas sipil dan militer.(lipo*15)
Kendati begitu, keberadaan bandara tersebut memiliki dampak terhadap tata ruang kota Pekanbaru. Hal ini disebabkan, terbatasnya tinggi bangunan yang boleh dibangun di sekitaran bandara. Terkait hal ini, calon Gubenur Riau, Lukman Edy, akan berupaya mencarikan solusi.
Dikatakan, Ketua PKB Riau Abdul Wahid, persoalan bandara Sultan Syarif Kasim termasuk salah satu janji kampanye yang diutarakan Lukman Edy-Hardiyanto.
"Kita nantinya akan berupaya memindahkan Bandara Sultan Syarif Kasim," sebut Wahid yang juga merupakan anggota tim kampanye Lukman Edy-Hardiyanto, Minggu (18/2/2018).
Menurut Wahid, letak bandara Sultan Syarif Kasim di area pusat kota membuat pengembangan Kota Pekanbaru menjadi terganggu.
" Jalan Sudirman, Khairudin Nasution, Gedung tinggi tak bisa dibangun. Pun begitu dengan kawasan Arifin Ahmad," tambahnya.
Sekadar diketahui, ketinggian bangunan di sekitar bandara maksimal hanya 50 meter dan berjarak empat kilometer dari bandara.
Selain lokasi bandara yang berada di pusat kota. Status Bandara Sultan Syarif Kasim yang berdekatan dengan pangkalan udara Roesmin Nurjadin, juga menghadirkan persoalan baru. Hal itu disebabkan buram-nya batasan antara fasilitas sipil dan militer.(lipo*15)