Teluk Kuantan, Lipo-Kondisi cuaca kemarau basah yang terjadi saat ini memberikan keuntungan tersendiri bagi petani ikan di wilayah Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau.
Pasalnya kondisi tersebut membuat air berlimpah dan daya tahan hidup ikan meningkat, petani ikan pun kembali tebar bibit ikan.
Di musim kemarau biasanya para petani kesulitan air, namun sejak beberapa hari lalu hujan sering turun begitu deras.
"Pada musim kemarau kering daya tahan hidup ikan hanya sampai 30 persen, saat kemarau basah ini daya tahan ikan bisa mencapai lebih 60 persen," papar Handayani (48) warga Kecamatan Benai Minggu (29/1/2017).
Menurut Handayani, pada musim kemarau dan cuaca panas ikan rentan terhadap serangan penyakit. Sedangkan pada musim kemarau basah ini air berlimpah, sehingga ikan tidak mudah terserang penyakit katanya. Dirinya mengaku, sejak dua hari lalu kolam ikan miliknya telah ditabur bibit ikan nila.
Ditambahkannya, mengatakan kondisi cuaca yang menguntungkan bagi petani ikan ini juga ditunjang dengan harga ikan konsumsi yang terus melonjak. Seperti harga ikan konsumsi jenis nila, kini perkilonya mencapai Rp30 ribu," katanya.
Pada musim kemarau lalu kondisi kolam ikan miliknya mengalami kekeringan, sehingga banyak ikan yang mati secara tiba- tiba dan dirinya mengalami kerugian karena hasil panen sangat menurun dratis.
"Mudah-mudahan dengan telah berlimpahnya air dikolam ikan para petani, kita berharap petani ikan didaerah ini kembali akan mendapatkan keuntungan setelah gagal panen pada musim kemarau lalu, " harap Handayani. (Lipo*14)
Ikuti LIPO Online di Pasalnya kondisi tersebut membuat air berlimpah dan daya tahan hidup ikan meningkat, petani ikan pun kembali tebar bibit ikan.
Di musim kemarau biasanya para petani kesulitan air, namun sejak beberapa hari lalu hujan sering turun begitu deras.
"Pada musim kemarau kering daya tahan hidup ikan hanya sampai 30 persen, saat kemarau basah ini daya tahan ikan bisa mencapai lebih 60 persen," papar Handayani (48) warga Kecamatan Benai Minggu (29/1/2017).
Menurut Handayani, pada musim kemarau dan cuaca panas ikan rentan terhadap serangan penyakit. Sedangkan pada musim kemarau basah ini air berlimpah, sehingga ikan tidak mudah terserang penyakit katanya. Dirinya mengaku, sejak dua hari lalu kolam ikan miliknya telah ditabur bibit ikan nila.
Ditambahkannya, mengatakan kondisi cuaca yang menguntungkan bagi petani ikan ini juga ditunjang dengan harga ikan konsumsi yang terus melonjak. Seperti harga ikan konsumsi jenis nila, kini perkilonya mencapai Rp30 ribu," katanya.
Pada musim kemarau lalu kondisi kolam ikan miliknya mengalami kekeringan, sehingga banyak ikan yang mati secara tiba- tiba dan dirinya mengalami kerugian karena hasil panen sangat menurun dratis.
"Mudah-mudahan dengan telah berlimpahnya air dikolam ikan para petani, kita berharap petani ikan didaerah ini kembali akan mendapatkan keuntungan setelah gagal panen pada musim kemarau lalu, " harap Handayani. (Lipo*14)