TEMBILAHAN, LIPO - Ratusan mahasiswa yang berasal dari berbagai elemen organisasi kemahasiswaan dan masyarakat mendatangi Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Indragiri Hilir (Inhil), Jalan HR Soebrantas Tembilahan, Rabu (25/4/2018).
Kedatangan massa disambut oleh Wakil Ketua DPRD, DR Syahrudin didampingi sejumlah Anggota DPRD, serta Penjabat (Pj) Bupati Inhil, Rudyanto yang datang menyusul setelah massa menyampaikan aspirasinya.
Sempat terjadi aksi dorong-dorongab antara massa dengan aparat, yang mengamankan jalannya aksi. Saat itu, massa ingin menerobos masuk ke Gedung DPRD Inhil untuk menjumpai dan berdialog langsung dengan para wakil rakyat terkait dengan anjloknya harga jual kelapa petani.
Dalam orasinya, perwakilan mahasiswa menuding Pemkab Inhil tidak peduli dengn kondisi masyarakat.
Senada dengan itu, Sucipto, perwakilan petani dari Desa Junjangan yang ikut dalam massa aksi mengeluhkan harga jual kelapa di daerah yang mengalami penurunan, sehingga mereka kesulitan menjalani hidup, karena harga barang tidak sesuai dengan harga kelapa.
"Jadi tolong perhatikan kami pak, untuk kita membeli sembako saja sudah susah pak," ujarnya.
Sucipto juga mengaku punya anak-anak yang sekolah, yang butuh biaya untuk pendidikan dan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, apalagi sekarang ini sudah mendekati Bulan Puasa dan Lebaran.
"Saya mohon kepada anggota DPRD untuk dapat membantu kami menyelesaikan permasalahan harga kelapa ini. Dimana, perusahaan terlalu rendah membeli kelapa kami," keluhnya.
Dalam aksinya tersebut, massa juga sempat membakar foto pasangan calon (paslon) Pilkada Inhil, sebagai bukti bahwa aksi mereka tidak ditunggani oleh kepentingan politik siapapun.
"Kita murni berjuang untuk kepentingan masyarakat," pekik orator.
Setelah meminta untuk tetap berdialog di dalam gedung, akhirnya massa diperbolehkan memasuki Gedung DPRD Inhil. (lipo*7)