Pilkada INHU sudah di depan mata. Nama-nama bakal calon Bupati dan Wakil Bupati sudah bermunculan dengan semaraknya baliho-baliho mereka di sepanjang jalan.
Walaupun kabarnya belum ada satupun bakal calon yang sudah pasti mendapatkan rekom dari partai.
Ada yang menarik pada Pilkada INHU kali ini, mendaftarnya dua pasang bakal calon Bupati dan Wakil Bupati melalui jalur perseorangan.
Mereka yakni pasangan Rezita Meylani Yopi dan Junaidi Rahmat serta Pasangan dr. Nurhadi SpOG dan Kapten (Purn) Toni Sutianto.
Menjadi menarik karena kedua pasangan ini memiliki hubungan langsung dengan pengurus partai atau anggota fraksi dari sebuah partai yang notabene nanti tentu akan mengusung calon sendiri.
Apalagi partai yang memiliki hubungan dengan mereka adalah partai besar yang memiliki jumlah kursi signifikan di DPRD INHU. Partai Golkar memiliki 6 kursi dan PKS 4 kursi di DPRD INHU.
Seperti yang kita ketahui, Rezita adalah istri ketua DPD Partai Golkar INHU, sekaligus Bupati INHU, Yopi Arianto.
Sementara dr. Nurhadi adalah suami dari Hj. Ninik Mulyani, anggoya Fraksi PKS DPRD INHU.
Nah, jika nanti kedua bakal calon perseorangan ini lolos verikasi dan disahkan oleh KPUD sebagai pasangan calon disini baru akan menjadi dilema bagi "pasangan hidup" mereka.
Apakah akan taat kepada Partai dan memenangkan calon yang diusung oleh partai, atau mendukung dan memenangkan pasangan hidup mereka ini.
Ini menjadi ujian loyalitas bagi kader partai. Politikus mesti memberikan pendidikan politik yang baik kepada rakyat. Jangan sampai rakyat menilai, politikus atau kader partai itu oportunis dan hanya memikirkan bagaimana berkuasa saja?
Penulis
Deki Ersanda, SE. MM