Halim Disebut Tidak Amanah, Andi Putra Ngaku Akun Facebooknya di Hack

Halim Disebut Tidak Amanah, Andi Putra Ngaku Akun Facebooknya di Hack

PEKANBARU, LIPO - Petarungan politik di Pilkada di Kabupaten Kuansing mulai memanas. Hari ini warga nitezen dikejutkan oleh status sebuah akun facebook atas nama Bung Andi Putra memposting ujaran yang tak pantas terhadap Wakil Bupati Kuansing Halim.

"dicari orang hilang dari kenyataan tidak amanah dalam menjalankan kepercayaann masyarakat". demikian tulis pesan akun di laman FB.  Status tersebutpun telah mendapatkan like ratusan dan beberapa akun telah ikut membagikan. 

Akun yang memiliki jumlah pertemanam lebih 4800 teman ini menampilkan foto Wakil Bupati Kuansing, Halim, sambil duduk berbaju dinas warna coklat. 

Baru 50 menit tayang, salah satu akun facebook lainnya yang bernama Djumharis Lukman langsung membuat klarifikasi terhadap postingan Bung Andi Putra tersebut.

"Diberitahukan kepada saudara dan sahabat FB ..
FB an Bung Andi Putra sedang dibajak/hack oleh orang yang tidak bertanggung jawab... Mohon tidak melayani...," begitu postingan Djumharis yang dikenal dekat dengan Andi Putra ini.

Seperti yang ditulis oleh Nanang Budi Harto yang menulis, "Status BUMERANG, BERHARAP DAPAT MADU NANTI, DAPAT NYA RACUN LHO." Atau, seperti yang dituliskan oleh Rahmat Siska yang memberi komen "Kalau iya di hack hapus cepat...supaya ngk banyk yg komen yg bukan-bukan nanti nya...ASA tetap di depan."

Terkait status tak pantas tersebut, ketika wartawan mencoba mengkonfirmasi postingan ini langsung ke Andi Putra yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPRD Kuansing, ia menyebutkan bahwa akunnya dihack.

"Dihack pasti itu," jawabnya singkat. 

Seperti diketahui, beberapa publik figur sudah menyatakan maju di Pilkada Kuansi. Termasuk Andi Putra dan Halim. 

Menurut pengamat politik UIR, Alsukri, peristiwa yang terjadi pada akun facebook Bung Andi Putra ini bisa menjadi preseden buruk dalam Pilkada nanti.

"Nanti dengan alasan kena hack, para tim sukses atau calon bisa berkilah bila nanti ada postingan-postingan buruk terhadap calon laij muncul," katanya.

Oleh sebab itu, Alsukri berharap penyelenggara Pilkada mampu mengantisipasi potensi postingan-postingan menjatuhkan lawan politik agar tidak menjadi senjata politik dalam pilkada.

"Apalagi dalam pandemi covid19 ini, kampanye lewat media sosial menjadi media utama dalam kampanye. Sebab, bakal tidak ada lagi kampanye akbar dan diarahkan kampanye lewat virtual karena ada sociall distancing dan physical distancing," kata Alsukri. (*1)

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index