Meski Terancam Politik Global, Fraksi PKB Puji Kinerja Jokowi: Ketenagakerjaan Tumbuh dan Ekonomi Pulih

Meski Terancam Politik Global, Fraksi PKB Puji Kinerja Jokowi: Ketenagakerjaan Tumbuh dan Ekonomi Pulih
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Fraksi PKB, Nihayatul Wafiroh/F: ist

LIPO - Masa pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'aruf Amin ditengarai berhasil dalam membangun kekuatan ekonomi, terutama mengatasi problem tenaga kerja yang selalu menjadi persoalan klasik. Padahal rentetan peristiwa global yang terjadi belakangan ini cukup memprihatinkan, yakni perang dagang Tiongkok, konflik Rusia-Ukraina dan pandemi Covid-19 yang cukup lama.

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Nihayatul Wafiroh mengatakan jika pertumbuhan sektor Ketenagakerjaan Indonesia mengalami pertumbuhan signifikan. 

"Saya di Komisi IX sehari-hari memantau terus sektor Ketenagakerjaan, karena memang ini tupoksinya. Saya melihat bahwa sektor Ketenagakerjaan di era pak Jokowi ini tumbuh baik, perannya begitu penting terutama dalam konteks pemulihan ekonomi," katanya di Jakarta, Senin (1/5/2023).

Ia menyebutkan indikasi perkembangan sektor Ketenagakerjaan adalah Lembaga Kerjasama Bipartit atau disingkat LKS Bipartit. LKS Bipartit atau forum komunikasi dan konsultasi hubungan industrial di era Jokowi juga mengalami peningkatan signifikan.

Menurut Ninik, terdapat sebanyak 23.805 LKS Bipartit pada tahun 2022, tumbuh pesat dibanding periode 2020 sebanyak 18.868 dan periode 2021 sebanyak 21.567 LKS Bipartit. 

"Belum lagi sekarang ini semakin banyak perusahaan yang menerapkan Struktur Skala Upah. Data yang saya pegang ada 59.608 perusahaan yang menerapkan aturan ini, ya tentu dampaknya sangat positif bagi para pekerja, para buruh," ulasnya.

Kondisi yang stabil ini terlihat dari penguatan pengusaha dan dunia industri dengan pekerja yang berjalan harmoni untuk menunjang kesejahteraan pekerja.

"Di era pak Jokowi hubungan industrial begitu harmonis. Kita bisa melihatnya dari data PHK dari tahun ke-tahun terus mengalami penurunan. Tahun 2020 misalnya mencapai 386 ribu lebih PHK, tapi tahun 2022 turun drastis di angka 22.114 PHK. Ini satu bukti hubungan industrial berjalan baik," ujarnya.

Menurut wanita asal Jawa Timur itu rata-rata upah minimum di Indonesia juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Ia merinci pada tahun 2020 rata-rata upah minimum adalah Rp. 2.455.662, sementara tahun ini mencapai Rp. 2.923.309.

Hal penting lainnya adalah jaminan sosial bagi para pekerja atau buruh yang juga mengalami peningkatan. Ninik berkata, saat ini semakin banyak buruh yang mendapatkan jaminan sosial dibanding era pemerintahan sebelum Jokowi.

"Teman-teman buruh yang aktif maupun tidak aktif dalam kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan itu tahun ini mencapai 35 juta jiwa. Lalu perusahaan yang sudah meneken kontrak dengan BPJS juga bertambah, sekarang ini mencapai 735.295 perusahaan," pungkasnya. (*16/***) 

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index