Sulit untuk Diduetkan! Elektabilitas Airlangga Dinilai Lebih Cocok Cawapres Ketimbang Capres

Sulit untuk Diduetkan! Elektabilitas Airlangga Dinilai Lebih Cocok Cawapres Ketimbang Capres
Erlangga/F: Tangkapan Layar IG

LIPO - Nasib Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto di pentas politik Pilpres 2024 kurang menguntungkan. Meski partai mengamanatkan ia sebagai calon presiden, namun elektabilitas yang rendah belum mampu mengatrol nama Airlangga untuk mampu bersaing dengan Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.

Hal ini diungkap pengamat politik dari Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga kepada liputanoke.com.

"Airlangga lebih realistis menjadi cawapres. Hal itu setidaknya dilihat dari elektabilitas yang hingga saat ini sangat rendah," ungkapnya, Selasa (2/5/2023).

Ritonga melihat Airlangga harus bersikap lebih proaktif mendekati koalisi yang ada jika tak ingin kehilangan momentum.

"Karena itu, Golkar bersama Airlangga kalau ingin posisi cawapres harus lebih aktif mendekati PDIP, KKIR, dan Koalisi Perubahan," ulasnya.

Namun dari sekian banyak kandidat yang muncul, nama Prabowo Subianto lebih tepat didekati oleh Golkar. Mengingat kedekatan historis sebagai parpol pendukung pemerintah dan masih berada dalam satu kabinet yang sama.

"Airlangga bila mendampingi Prabowo, juga akan didukung kader militan. Sebab, kader Golkar dan Gerindra cukup berpengalaman untuk mengantarkan pasangan ini bila diduetkan pada Pilpres 2024. Sementara dengan Ganjar dan Anies, tampaknya Airlangga sulit diduetkan," ungkap Mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta.

Sebab, PDIP dan Koalisi Perubahan tampaknya sudah memiliki cawapres yang akan diusung. Airlangga tampaknya tidak masuk sebagai kandidatnya

"Jadi, kalau Airlangga tetap ingin menjadi cawapres, Golkar harus aktif melobi Gerindra. Kalau terlambat, maka peluang Airlangga akan tertutup," tukasnya. (*16) 

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index