BANGKINANG, LIPO - Sebanyak 20 rumah warga yang berada di aliran Sungai Kampar, Riau di kawasan Desa Gobah, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, ambruk. Musibah itu disebabkan abrasi sepanjang satu kilometer.
Lebar daratan yang tergerus abrasi mencapai 12-20 meter, hingga mengakibatkan setidaknya 20 rumah di tepian sungai roboh.
"Selain rumah warga, abrasi Sungai Kampar juga mengakibatkan jalan lingkungan ambles 800 meter lebih," kata Penjabat (Pj) Bupati Kampar Hambali di Kampar, Selasa (16/1/2024).
Menurut Hambali, dinas terkait perlu segera melakukan pembenahan agar tidak menimbulkan kerugian yang lebih banyak lagi.
Pembenahan termasuk memperbaiki jembatan gantung penyeberangan yang kini dalam kondisi mengkhawatirkan.
Jembatan gantung tersebut ikut terimbas abrasi Sungai Kampar.
"Jika tidak diperbaiki dengan segera akan menyebabkan jembatan itu bisa ambruk, sehingga kendaraan masyarakat melintas jembatan di Desa Gobah dan sekitarnya juga bakal terganggu."
"Karena itu setelah diperbaiki masyarakat setempat perlu merawat dan menjaga jembatan ini dengan baik," kata Hambali lagi.
Penjabat Kepala Desa Gobah Jupri berharap Pemkab Kampar segera membangun turap untuk menahan abrasi di Sungai Kampar.
Dia juga berharap ada upaya untuk menyelamatkan jembatan yang hampir roboh itu, serta membangun rumah warga yang terdampak abrasi.
Ia juga meminta Pemkab Kampar untuk segera menghentikan kegiatan penambangan bahan galian C yang diindikasikan ilegal, karena jaraknya kurang dua kilometer dari permukiman penduduk.
Kepala Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan SDA Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) III Rullyanto mengatakan, pihaknya akan mengusahakan tanggap darurat turap/bronjong sesuai anggaran yang tersedia.
"Jika anggaran tidak mencukupi, maka akan diusulkan kembali ke Kementerian PU pusat namun untuk saat ini kami akan mengusahakan tanggap darurat turap."
"Dan juga kami akan laporkan kepada Kementerian PU agar mendapat dukungan anggaran," kata dia.
Kadis PUPR Kabupaten Kampar Afdal mengatakan, saat ini dilaksanakan pekerjaan untuk penyelamatan sementara terhadap jembatan, dengan membenahi tebing dan daerah sekitar penahan jembatan sebelum ada perbaikan permanen.
"Untuk penyelamatan jembatan ini menggunakan dana tanggap darurat dan untuk perbaikan permanen akan digunakan dari dana APBD Kabupaten Kampar. Jembatan masih bisa dilewati, namun dengan sistem antre," pungkasnya.(*3)