PADANG, LIPO - Kantor Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas Padang hingga kemarin masih melakukan pencarian terhadap 17 orang korban banjir bandang di Sumatera Barat.
Hal itu disampaikan Kepala Kantor Basarnas Abdul Malik dalam keterangan resminya pada Ahad 13 Mei 2024 pukul 21.00 WIB.
"Kami masih cari 17 orang korban banjir bandang yang berada di Kabupaten Agam dan Tanah Datar," ucapnya.
Dia melanjutkan, pencarian korban akan terus dilanjutkan dengan menyisir sungai-sungai di sekitar kawasan banjir bandang. Saat ini sudah ada 37 orang yang ditemukan. "37 orang yang kami temukan sudah dinyatakan meninggal dunia," katanya.
Kemudian dia merinci, 19 orang dari 37 korban tersebut merupakan masyarakat Kabupaten Agam, 9 orang dari Tanah Datar, 7 korban dari Padang Pariaman dan 2 masyarakat Kota Padang Panjang. "35 orang sudah teridentifikasi dan 2 lagi masih dalam proses," katanya.
Sementara itu, Bupati Tanah Datar Eka Putra menetapkan tanggap darurat bencana selama 14 hari terhitung sejak Ahad, 12 Mei 2024. "Kami tetapkan tanggap darurat di Tanah Datar dan akan terus lakukan pencarian," ucapnya.
Eka melanjutkan, Pemerintah Daerah (Pemda) Tanah Datar juga mendirikan tenda posko bantuan di sekitar titik banjir. “Kami juga sudah dibikin tenda untuk posko bantuan dan pengungsian,” ucapnya.
Dia juga menjelaskan, intensitas hujan di Kabupaten Tanah Datar ini masih tinggi. Sehingga imbau masyarakat untuk tetap berhati-hati. "Kami terus imbau masyarakat untuk tetap berhati-hati. Lalu kami juga terus cari korban yang belum ditemukan," katanya.
Adapun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) menyatakan Nagari (desa) Bukik Batabuah, Kabupaten Agam merupakan wilayah yang terdampak paling parah dibandingkan daerah lainnya akibat banjir lahar dingin.
"Luapan air dari hulu Gunung Marapi membawa material dan posisi paling dekat ya di Nagari Bukik Batabuah sehingga langsung menghantam pemukiman warga," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Sumbar Fajar Sukma di Kabupaten Agam, Minggu.
Selain Nagari Bukik Batabuah, empat nagari di Kabupaten Tanah Datar juga terdampak cukup parah. Namun, BPBD belum bisa melaporkan secara detail bentuk kerusakan hingga jumlah pasti korban meninggal dunia maupun hilang.
Sementara di Kota Padang Panjang BPBD melaporkan jalan lintas dari arah Kota Padang menuju Kota Bukittinggi tepatnya di Air Terjun Lembah Anai, merupakan lokasi paling parah dimana sebagian badan jalan terban sehingga tidak bisa dilalui kendaraan.(***)