Soal Ujaran 'Jangan Pilih Pemimpin Orang Luar Riau', Datuk Rajo Lelo Bangun: Edy Natar Jangan Baper!

Soal Ujaran 'Jangan Pilih Pemimpin Orang Luar Riau', Datuk Rajo Lelo Bangun: Edy Natar Jangan Baper!
Edy Natar dan Wan Abubakar/ist

PEKANBARU, LIPO - Anggota DPRD Riau Mardianto Manan ikut berkomentar terkait pernyataan Wan Abu Bakar yang menyebabkan beberapa tokoh di Riau kepanasan seperti Edy Natar Nasution.

Menurut Mardianto Manan apa yang disampaikan Wan Abu Bakar merupakan hal yang wajar dan tidak berlebihan.

"Karena dimanapun pasti keinginan orang memilih pemimpin adalah putra daerah itu wajar saja," kata Mardianto, Selasa 21 Mei 2024.

Dan apa yang disampaikan Wan Abu Bakar lanjut Datuk Rajo Lelo Bangun merupakan pendapat pribadinya bukan lembaga. Maka dari itu ia meminta Edy Natar dan semua pihak jangan baper.

"Itu harapan pribadinya bukan lembaga kenapa kita komentar. Saya sebagai lembaga juga bisa berkomentar itu. Jadi tidak perlu bisa diperbesarkan dan jangan terlalu baper," ujar politisi PAN ini.

Sebelumnya video mantan Gubernur Riau, Wan Abu Bakar dalam acara halal bihalal sekaligus silaturahmi masyarakat Pelalawan viral di media sosial.

Kenapa tidak, dalam video itu Wan Abu Bakar menyampaikan bahwa pemimpin pemerintahan daerah di kabupaten/kota di Provinsi Riau nantinya agar tidak dipimpin oleh masyarakat notabenenya tidak berasal dari Provinsi Riau.

“Pemimpin kita yang akan datang. Apakah itu Gubernur, Bupati dan Walikota nanti. Pak Wan kalian masih muda- muda. Jangan sampai nanti Riau ini dipimpin oleh orang luar Riau,” katanya.

Wan Abu Bakar menyebut bahwa penyataan yang dilontarkannya tersebut merupakan titipan orang tua mantan Bupati Kabupaten Pelalawan Tengku Azmun Jafar, yakni Tengku Said Jafar ketika mereka menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi Riau pada tahun 1980.

“Dia pesan betul jangan sampai Riau ini tergadai. Jangan sampai Riau ini dijual pada orang lain. Harus putera daerah yang yang memimpin daerah Riau ini,” lantang Wan Abu Bakar diiringi tepuk tangan para tamu undangan.

Menurutnya, pesan itu harus dipahami sebagai bentuk agar tidak terjadi kehancuran di Provinsi Riau oleh pihak tidak bertangungjawab.

“Ini harus dipahami. Mari kita bersatu. Dengan bersatu, kita akan kuat. Tetapi kalau kita tidak bersatu, kita akan hancur saudara sekalian. Yakinlah itu. Saya merasa memiliki daerah Riau ini. Saya tidak ingin Riau ini dipimpin oleh orang orang tidak bertanggungjawab dan tidak merasa memiliki Riau ini,” pungkasnya.(***)

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

#Pilkada Riau 2024

Index

Berita Lainnya

Index