PEKANBARU, LIPO - Komisi III DPRD Riau menggelar rapat tertutup bersama para direksi BUMD milik Pemerintah Provinsi Riau, Jumat 21 November 2025.
Rapat tersebut membahas evaluasi kinerja tahun 2025 serta proyeksi dividen BUMD untuk APBD 2026.
Ketua Komisi III DPRD Riau, H Edi Basri, mengatakan, bahwa secara umum kontribusi dividen BUMD belum mampu menutupi defisit keuangan Pemprov Riau. Meski demikian, ia menyebut sudah terlihat perkembangan positif dari beberapa BUMD.
“Secara umum dividen dari BUMD kita belum bisa menutupi anggaran defisit keuangan, namun sudah terlihat ada perkembangan positif untuk kedepannya,” ujar Edi Basri usai memimpin rapat.
Ia menjelaskan, proyeksi kinerja BUMD sebenarnya cukup baik. Hanya saja, target dividen tahun depan menurun dibanding tahun sebelumnya, seiring kondisi ekonomi yang juga mengalami penurunan.
“PT SPR alhamdulillah target dividennya meningkat. Dulu hanya Rp2,4 miliar, tetapi untuk proyeksi 2026 ditargetkan Rp 5 miliar. Untuk PT Bank Riau Kepri Syariah (BRKS) yang menjadi unggulan kita, proyeksi dari Biro Ekonomi Rp 108 miliar, tetapi direksi hanya menyanggupi Rp 98 miliar,” jelas politisi Gerindra ini.
Komisi III memahami kondisi tersebut, terutama karena beberapa BUMD masih mengalami kendala internal. Beberapa perusahaan bahkan belum berada dalam kondisi sehat, seperti PT PIR yang masih dalam proses penyehatan setelah direktur utamanya mengundurkan diri sesuai ketentuan kontrak karena tidak mencapai target kinerja.
“Pada kesempatan tadi, kita sampaikan hal-hal prinsip. Pertama, dalam kemitraan ini kita bersahabat semuanya. Kalau kita berdebat, itu dalam konteks berpikir untuk mencari yang terbaik, mana pemikiran yang rasional. Tetapi dalam konsep bekerja kita tetap profesional. Karena antara Komisi III dan mitra kerja adalah satu kesatuan di mata masyarakat,” tegas Edi Basri.*****