BENGKALIS, LIPO-Pasca demonstrasi yang dilakukan sejumlah masyarakat yang mengatasnamakan diri Solidaritas Masyarakat Kabupaten Bengkalis (SMKB) Rabu (9/11/2016) menuai tanggapan beragam dari tokoh dan elemen masyarakat.
Tokoh masyarakat Bengkalis yang juga Mantan Bupati Bengkalis periode 1989-1994, Azaly Djohan sangat menyayangkan aksi demo yang mengataskan nama masyarakat itu. Menurutnya itu sangat memalukan dan membuat sedih masyarakat Bengkalis yang ada di perantauan.
Bagaimana tidak, Bengkalis yang orang kenal merupakan daerah melayu yang kental akan sopan-santunnya menjadi terkoyak gara-gara aksi demo tersebut. Untuk itu ia meminta kepada orang yang menggerakkan demo itu agar tidak melakukan hal yang sama lagi jika memang punya rasa memiliki kampung sebagai anak jati Bengkalis.
'' Saya terkejut begitu mendengar masyarakat Bengkalis ada yang demo. Siapa yang menggerakkan ini. Apa tidak difikirkannya orang Bengkalis yang dirantauan malu gara-gara ini,'' ujar Azaly prihatin.
Azaly menyebutkan jika bupati dan wakil bupati Bengkalis yang sekarang ini adalah mutlak pilihan rakyat. Jadi hormati dan junjung lah mereka sebagai pemimpin di negeri junjungan itu. Pemimpin yang dipilih rakyat menurutnya sah dan tidak bisa di ganggu gugat.
''Mereka berdua itu masyarakat Kabupaten Bengkalis yang memilihnya. Ya hormatilah pilihan rakyat. Tidak bisa diganggu gugat lagi,''ujar Azaly yang di hubungi via telepon seluler, Minggu (13/11/2016) Siang.
Azaly berpesan, jika masyarakat Bengkalis ingin menyempaikan sesuatu yang kurang berkenan atas salah satu kebijakan pemimpinnya. Seharusnya dilakukan dengan cara baik-baik, bisa dengan menggunakan utusan atau dengan cara lain yang jauh lebih terhormat dari demo itu.
Untuk kedua pemimpin yang sudah dipilih rakyat Bengkalis, Azaly juga menghimbau agar bisa membuat kebijakan bersama dengan melibatkan saran dan kritik rakyat. Jika ada perselisihan antar kedua pimpinan, itu merupakan hal biasa, di dalam rumah tangga ada juga perselisihan akan tetapi jangan dibiarkan berlarut-larut.
''Jika pemimpin kita berselisih, itu hal biasa, karena di rumah tangga pun ada juga yang berselisih. Tapi perselisihan itu jangan dibiar berlarut-larut lah, karena itu tidak baik,'' pungkasnya.
Hal yang sama juga disampaikan Direktur Depot Kreatifitas Anak Melayu (DEKAM) Kecamatan Bukit Batu Rusdi Ispandi, Minggu (13/11/2016). Menurut Rusdi pihaknya menduga kuat bahwa demonstrasi yang dilakukan SMKB digerakkan oleh aktor politik yang memiliki kepentingan untuk menjatuhkan Bupati Bengkalis.
"Kita menduga bahwa demonstrasi beberapa hari lalu tidak murni aspirasi masyarakat, apalagi ada diantara demonstran yang mengaku tidak tahu isu yang sedang diusung dalam demo tersebut, terkesan sekali mereka hanya diperalat. Ini jelas sekali ada aktor politik yang tidak senang dengan pemerintahan Amril Mukminin sebagai Bupati yang sah di Negeri Junjungan," tandas Rusdi.
Untuk itu lanjut Rusdi, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah diprovokasi oleh pihak tertentu yang ingin memperkeruh suasana di Kabupaten Bengkalis ini.
"Masyarakat jangan mau dibodoh-bodohi dan jangan mau ditunggangi, ini sangat ketara dugaan kita bahwa ada aktor lawan politik Bupati Bengkalis yang belum puas dengan hasil Pilkada tahun 2015 lalu. Seharusnya seluruh lapisan masyarakat saling bahu-membahu untuk bersama membangun daerah ini, bukan malah menghasut dan berkonspirasi untuk menjatuhkan Bupati," tegas Rusdi lagi.
Sependapat dengan tokoh yang lain, Anggota DPRD Bengkalis Dapil Mandau Pinggir, Rianto, menurut politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini tidak semestinya proses pembangunan yang sedang berjalan dan dirancang oleh Bupati Bengkalis Amril Mukminin terganggu karena adanya kepentingan sekelompok orang.
"Saya mengimbau kepada masyarakat untuk sama-sama mendukung program pemerintah Kabupaten Bengkalis, dan jangan mudah percaya dengan provokasi yang justru akan menghambat pembangunan, nanti yang rugi justru masyarakat jika pembangunan terhambat hanya karena ada kepentingan sekelompok orang yang mengganggu jalannya proses pembangunan. Idealnya seluruh elemen mendukung jalannya roda pemerintahan yang sah," tutur Rianto.
Masalah Ijazah Sudah Clear
Dikatakan Iwandi, kuasa hukum Bupati Amril Mukminin, merasa perlu mengklarifikasi bahwa ijazah S1 Klien. Bahwa dalam perkara sengketa Pilkada di Mahkamah Konstitusi (MK) No. 103/PHP.BUP-XIV/2016 yang diajukan oleh pasangan kalah Sulaiman Zakaria dan Noor Charis Putra, sudah terang benderang dibuktikan di MK bahwa ijazah S1 Amril Mukminin adalah benar dan tidak palsu;
Bahwa untuk membuktikan kebenaran pendidikan S1 beliau, sudah terbukti universitasnya bersedia memberikan bukti tertulis berupa Surat Keterangan Universitas Setia Budi Mandiri No. SKA-6594/USBM/X/2015 tanggal 09 Oktober 2015 yang ditandatangani Rektor Universitas Setia Budi Madiri menerangkan Ijazah yang dimiliki No. 450/M/STIE/X/2002 tanggal 24 Oktober 2002 dapat dipertanggung jawabkan legalitas dan keabsahannya;
Bahwa kampus STIE Teladan Medan tempat beliau kuliah dulu hanya berubah nama, sekarang menjadi Universitas Setia Budi Mandiri (USBM) Medan pada tahun 2008, itu sama seperti IAIN dahulu, yang sekarang menjadi UIN SUSQA.
"Jadi apakah alumni IAIN dianggap menggunakan ijazah palsu. Tentu 'tidak' sudah berulang kali saya tegas persoalan ini," jelas Iwandi
Bahwa data lengkap pendidikan S1 Amril Mukminin juga lengkap bila dilihat pada website Pangkalan Data Perguruan Tinggi Dirjen Perguruan Tinggi di situs http:/forlap.dikti.go.id/mahasiswa/search;
Bahwa alasan pengajuan Pelanggaran kode etik oleh KPU Bengkalis yang diadukan oleh Sulaiman Zakaria yang lalu, telah selesai diproses dan tidak terbukti adanya pelanggaran kode etik KPU Bengkalis, dimana DKPP pada tanggal 4 Mei 2016 dengan tegas "Menolak seluruh pengaduan yang diajukan Sulaiman Zakaria dan Noor Charis Putra" putusan No. 69/DKPP-PKE-V/2016 atas tuduhan pelanggaran kode etik KPU Bengkalis yang meloloskan Klien kami karena memakai ijazah S1;
"Klien kami sudah diperiksa dan sudah di BAP di Polda Riau dan juga telah menghadirkan salah satu kawan satu kelasnya sebagai saksi bahwa Klien kami benar- benar menempuh pendidikan S1, mau apalagi isu dan fitnah yang disebar. Sudah jelas, sudah terang semua," tutur Iwandi dan kawan-kawan.
Tokoh Masyarakat Mandau-Pinggir Khawatirkan Keselamatan Amril
Tokoh masyarakat Mandau-Pinggir akhirnya buka suara setelah mengetahui adanya gerakan demo dari sekelompok masyarakat di Bengkalis tersebut. Untuk itu ada kekhawatiran tokoh masyarakat di Mandau-Pinggir akan keselamatan Amril Mukminin selama berada di Bengkalis.
H Siantar, tokoh masyarakat Duri sangat mengkhawatirkan keselamatan Amril Mukminin jika sekelompok yang selalu mendemo itu terus-terusan berbuat seperti itu. Menurutnya jika tidak memungkinkan lagi alangkah baiknya jika Bupati Bengkalis berkantor di Duri saja.
Bukan tanpa alasan ia menyebutkan seperti itu, menurut salah satu pimpinan adat Suku Sakai ini, Amril menang mutlak di Mandau dan Pinggir. Seharusnya masyarakat di Mandau-Pinggir lah yang banyak tuntutannya kepada Amril.
Akan tetapi tidak ada dijumpai masyarakat Mandau-Pinggir yang kesannya memaksakan kehendak seperti sebagian kawan-kawan di Bengkalis. Apalagi menurutnya masyarakat Mandau-Pinggir ini jumlahnya sangat banyak jauh melebihi Bengkalis. Seharusnya disini yang dulu bergejolak jika kepemimpinan Amril tidak bagus.
''Saya Khawatir dengan dio ( Amril-Red) Kalau kayak giko terus perlakuan sebagian kawan-kawan di Bengkalis sano. Bagus dio berkantor di Duri sajo kalau kayak gitu. Di Duri tak ado ribut, ngapo di Bengkalis pulak yang ribut,''ujar H Siantar.
Sementara itu, H Arifin yang juga tokoh masyarakat Mandau-Pinggir sangat menyayangkan sikap sekelompok masyarakat Bengkalis yang terkesan selalu memojokkan Bupati Amril. Menurut Arifin jika ada permasalahan hukum, biar lah aparat penegak hukum yang bekerja.
''Biar lah aparat hukum yang bekerja, jika memang ada Bupati kita itu tersangkut masalah hukum. Jangan kita pulak yang heboh, apa untungnya. Kita di Mandau-Pinggir tidak ada yang sibuk seperti itu. Kenapa mereka yang ribut, ada apa itu,'' ujar H Arifin Heran.
Sedangkan Ketua Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Mandau, Dzulfikar Indra menghimbau kepada sekelompok kawan-kawan di Bengkalis yang ikut demo kemarin agar dapat menghormati pemimpin negeri. Karena menurut Dzulfikar, Kabupaten Bengkalis adalah milik bersama anak negeri. Negeri yang kental adat melayunya ini mengedepankan sopan santun. Jangan terlalu mengedepankan ego, mari duduk bersama dan berunding dengan baik agar Bengkalis bisa maju.
''Kita himbau jangan lah seperti itu. Kita ini orang melayu. Mari duduk bersama, rundingkan baik-baik. Biarkan pemimpin kita bekerja membangun Bengkalis untuk maju ke depan. Biarkan dia fokus bekerja,'' pungkas Dzulfikar.(Rls)