Jakarta, LIPO-Mantan Ketua DPR Ade Komarudin, akan melakukan langkah-langkah terhadap keputusan MKD, yang pada Rabu (30/12) memberhentikannya sebagai ketua DPR. Pria yang akrab disapa Akom itu mengaku 'perlawanan' keputusan itu bukan soal jabatannya yang diambil alih oleh Setya Novanto.
"Saya akan menindaklanjuti, mengambil langkah terhadap apa yang dilakukan MKD. Ini soal nama baik. Buat saya nama baik tidak mudah, apalagi dalam dunia politik yang rentan akan fitnah, intrik. Saya akan ambil langkah, entah jalannya bagaimana, yang pasti saya membutuhkan nama baik saja pulih," kata Akom, kepada wartawan, di Jakarta, Senin (5/12) malam.
Sebelumnya, MKD memutuskan Akom melanggar etika dalam dua kasus sekaligus. Kasus pertama, Akom divonis melanggar etika ringan karena memindahkan sejumlah badan usaha milik negara (BUMN) yang mendapat penyertaan modal negara (PMN) menjadi mintra kerja Komisi Keuangan. Kasus kedua, Akom divonis melanggar etika karena dinilai memperlambat proses pembahasan rancangan Undang-Undang Pertembakauan. Akom mendapat sanksi ringan dalam kasus tersebut.
Menurutnya, proses pengambilan keputusan pemberhentiannya tersebut ada yang cacat. Ia menjelaskan, secara formal dirinya baru diundang selama dua kali. Dalam tata cara MKD, dua kali belum memenuhi syarat pengambilan keputusan, karena seharusnya melalui tiga kali pemanggilan."Tapi ternyata sudah digedor," ucapnya.
Kedua, kata dia, keputusan MKD terhadap politikus Golkar diputuskan secara inabsensia atau tanpa kehadirannya. Padahal, Akom mengaku telah meminta izin untuk diundang kembali pekan ini, karena sedang dirawat di rumah sakit saat itu.
"Padahal saya masih hidup, saya tidak kabur. Tapi ternyata sudah digedor, diketok. Hasilnya saya bersalah. Saya tidak mau dikatakan salah padahal saya tidak salah," ungkapnya.
Pesaing Setya Novanto dalam perebutan ketua umum Golkar saat Munaslub itu menegaskan, apa yang dilakukannya sebagai ketua DPR dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Sehingga, keputusan Akom bersalah dalam dua perkara sekaligus ini dianggapnya tidak berdasar.
"(Keputusan itu) Harus dianulir! Saya akan menempuh jalur apapun soal ini. Lihat saja nanti saya pakai jalan yang mana. Tunggu tanggal mainnya," ujarnya.(lipo*3/rol)
"Saya akan menindaklanjuti, mengambil langkah terhadap apa yang dilakukan MKD. Ini soal nama baik. Buat saya nama baik tidak mudah, apalagi dalam dunia politik yang rentan akan fitnah, intrik. Saya akan ambil langkah, entah jalannya bagaimana, yang pasti saya membutuhkan nama baik saja pulih," kata Akom, kepada wartawan, di Jakarta, Senin (5/12) malam.
Sebelumnya, MKD memutuskan Akom melanggar etika dalam dua kasus sekaligus. Kasus pertama, Akom divonis melanggar etika ringan karena memindahkan sejumlah badan usaha milik negara (BUMN) yang mendapat penyertaan modal negara (PMN) menjadi mintra kerja Komisi Keuangan. Kasus kedua, Akom divonis melanggar etika karena dinilai memperlambat proses pembahasan rancangan Undang-Undang Pertembakauan. Akom mendapat sanksi ringan dalam kasus tersebut.
Menurutnya, proses pengambilan keputusan pemberhentiannya tersebut ada yang cacat. Ia menjelaskan, secara formal dirinya baru diundang selama dua kali. Dalam tata cara MKD, dua kali belum memenuhi syarat pengambilan keputusan, karena seharusnya melalui tiga kali pemanggilan."Tapi ternyata sudah digedor," ucapnya.
Kedua, kata dia, keputusan MKD terhadap politikus Golkar diputuskan secara inabsensia atau tanpa kehadirannya. Padahal, Akom mengaku telah meminta izin untuk diundang kembali pekan ini, karena sedang dirawat di rumah sakit saat itu.
"Padahal saya masih hidup, saya tidak kabur. Tapi ternyata sudah digedor, diketok. Hasilnya saya bersalah. Saya tidak mau dikatakan salah padahal saya tidak salah," ungkapnya.
Pesaing Setya Novanto dalam perebutan ketua umum Golkar saat Munaslub itu menegaskan, apa yang dilakukannya sebagai ketua DPR dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Sehingga, keputusan Akom bersalah dalam dua perkara sekaligus ini dianggapnya tidak berdasar.
"(Keputusan itu) Harus dianulir! Saya akan menempuh jalur apapun soal ini. Lihat saja nanti saya pakai jalan yang mana. Tunggu tanggal mainnya," ujarnya.(lipo*3/rol)