PEKANBARU, LIPO-Dari lima bakal calon Gubernur Riau yang mengikuti fit and proper test di DPP PDI Perjuangan, belum ada satupun yang membawa rekomendasi partai dan menentukan pasangannya. Dengan kondisi tersebut, hingga kini PDI-P belum ada memutuskan siapa yang akan diusung dalam helat Pemilihan Kepala Daerah serentak pada Juni 2018 mendatang.
Adapun kelima bakal calon Gubernur yang mengikuti fit and proper test di DPP PDI-P adalah Gubernur Riau sekaligus Ketua DPD I Partai Golkar Riau, Arsyadjuliandi Rachman, Bupati Pelalawan sekaligus Ketua DPD II Golkar Pelalawan HM Harris, anggita DPR/MPR RI, HM Lukman Edy, Bupati Indragiri Hulu sekaligus Ketua DPD II Golkar Inhu Yopi Arianto, dan Bupati Rokan Hilir Suyatno.
Dikatakan Ketua DPD PDI-P Riau, Kordias Pasaribu, pelaksanaan fit and proper test di DPP PDI-P bertujuan untuk mengkaji lebih dalam kesiapan, kemampuan, serta melihat visi dan misi para bakal calon yang akan maju ini.
"Dari sinilah nantinya, DPP melakukan kajian-kajian kembali untuk menginstruksikan supaya segera melakukan survei," ungkap Kordias, Senin (28/8).
Lebih lanjut Kordias mengatakan, dari semua bakal calon yang mengikuti tahapan fit and proper test itu, belum ada satupun yang membawa rekomendasi dari partai politik lain. Selain itu, kata Wakil Ketua DPRD Riau itu, para bakal calon itu juga belum ada menentukan pasangan untuk turut bertarung dalam Pilkada serentak tahun 2018.
Hal ini, sebut Kordias, penting dilakukan mengingat posisi PDI-P tidak bisa mengusung sendiri pasangan calon dalam pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
"Semua yang mengikuti fit and proper test ini belum satupun yang membawakan rekomendasi partai, dan juga belum satupun yang sudah mempunyai pasangan yang sudah putus," kata Kordias.
"Artinya dengan posisi seperti ini, PDI-P butuh kepastian untuk berkoalisi dengan partai mana untuk memenuhi kuota 20 persen persyaratan untuk calon Gubernur ini," sambung Legislator asal Kota Pekanbaru itu.
Terkait hal tersebut, Kordias melanjutkan, kalau pihaknya telah menyampaikan hal itu ke masing-masing bakal calon Gubernur yang dimaksud. Mereka, sebut Kordias, mengatakan akan memenuhi hal itu untuk segera dilengkapi.
"Sudah. Sudah. Sudah kita sampaikan. Tentu para calon itu akan menuruti dan mempersiapkan apa yang disampaikan untuk dilengkapi mereka. Baik itu pasangannya siapa, terus partai-partai mana yang sudah berkomunikasi, dan kira-kira kapan bisa dipastikan. Karena kita tidak bisa mendukung sendiri," tegas Kordias Pasaribu.
Dalam kesempatan itu, Kordias mengatakan hingga kini pihaknya belum ada mengarahkan dukungan ke kandidat atau partai lain dalam Pilkada mendatang. "Kita belum ada mengarahkan. Karena inikan situasi mendekati. Semakin dekat semakin dinamis. Bisa saja sewaktu-waktu berubah. Hampir semua partai mengalami hal yang sama," pungkas Kordias.(lipo*3/net)
Adapun kelima bakal calon Gubernur yang mengikuti fit and proper test di DPP PDI-P adalah Gubernur Riau sekaligus Ketua DPD I Partai Golkar Riau, Arsyadjuliandi Rachman, Bupati Pelalawan sekaligus Ketua DPD II Golkar Pelalawan HM Harris, anggita DPR/MPR RI, HM Lukman Edy, Bupati Indragiri Hulu sekaligus Ketua DPD II Golkar Inhu Yopi Arianto, dan Bupati Rokan Hilir Suyatno.
Dikatakan Ketua DPD PDI-P Riau, Kordias Pasaribu, pelaksanaan fit and proper test di DPP PDI-P bertujuan untuk mengkaji lebih dalam kesiapan, kemampuan, serta melihat visi dan misi para bakal calon yang akan maju ini.
"Dari sinilah nantinya, DPP melakukan kajian-kajian kembali untuk menginstruksikan supaya segera melakukan survei," ungkap Kordias, Senin (28/8).
Lebih lanjut Kordias mengatakan, dari semua bakal calon yang mengikuti tahapan fit and proper test itu, belum ada satupun yang membawa rekomendasi dari partai politik lain. Selain itu, kata Wakil Ketua DPRD Riau itu, para bakal calon itu juga belum ada menentukan pasangan untuk turut bertarung dalam Pilkada serentak tahun 2018.
Hal ini, sebut Kordias, penting dilakukan mengingat posisi PDI-P tidak bisa mengusung sendiri pasangan calon dalam pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
"Semua yang mengikuti fit and proper test ini belum satupun yang membawakan rekomendasi partai, dan juga belum satupun yang sudah mempunyai pasangan yang sudah putus," kata Kordias.
"Artinya dengan posisi seperti ini, PDI-P butuh kepastian untuk berkoalisi dengan partai mana untuk memenuhi kuota 20 persen persyaratan untuk calon Gubernur ini," sambung Legislator asal Kota Pekanbaru itu.
Terkait hal tersebut, Kordias melanjutkan, kalau pihaknya telah menyampaikan hal itu ke masing-masing bakal calon Gubernur yang dimaksud. Mereka, sebut Kordias, mengatakan akan memenuhi hal itu untuk segera dilengkapi.
"Sudah. Sudah. Sudah kita sampaikan. Tentu para calon itu akan menuruti dan mempersiapkan apa yang disampaikan untuk dilengkapi mereka. Baik itu pasangannya siapa, terus partai-partai mana yang sudah berkomunikasi, dan kira-kira kapan bisa dipastikan. Karena kita tidak bisa mendukung sendiri," tegas Kordias Pasaribu.
Dalam kesempatan itu, Kordias mengatakan hingga kini pihaknya belum ada mengarahkan dukungan ke kandidat atau partai lain dalam Pilkada mendatang. "Kita belum ada mengarahkan. Karena inikan situasi mendekati. Semakin dekat semakin dinamis. Bisa saja sewaktu-waktu berubah. Hampir semua partai mengalami hal yang sama," pungkas Kordias.(lipo*3/net)
GoogleNews
