Syamsuar & Harris Diminta tidak Pesimis, Apa Dukungan untuk AR Belum Aman?

Syamsuar & Harris Diminta tidak Pesimis, Apa Dukungan untuk AR Belum Aman?
Bakal Calon Gubri dari Golkar/KRN
JAKARTA, LIPO - Kader Golkar yang bersaing memperebutkan tiket untuk maju menjadi calon Gubernur Riau, yang akan digelar Tahun 2018 diminta tidak pesimistis dulu.Hal itu diungkapkan oleh Wakil Sekjend DPP Golkar yang juga Anggota Tim Pemenangan Pilkada Wilayah Sumatera-Jawa, Sudirman Almon.

Dilansir Koranriau.net, Sudirman Almon mengharapkan kader Golkar seperti HM Harris dan Syamsuar agar tidak pesimis dulu dengan keputusan DPP Golkar yang telah menunjuk Arsyadjuliandi Rachman sebagai Cagubri 2018. Sebab, ia mengakui dengan elektabilitas  calon petahana itu rendah yang menyebabkan posisinya belum aman sehingga masih memungkinkan kader lain yang lebih baik untuk diputuskan Golkar pada Pilgubri 2018 mendatang.

"Sebab, kader-kader lain masih memungkinkan untuk mendapat perahu Golkar sepanjang berjuang dengan sehat. Kalau mereka punya elektabilitas bagus, setidaknya juga jadi pertimbangan bagi partai lain untuk mengusung mereka," Kata Sudirman Almon.

Sudirman Almon juga mencontohkan,  seperti keputusan DPP Golkar untuk Pilkada di Jawa Barat (Jabar). Sebelumnya, DPP Golkar telah memutuskan Dedi Mulyadi. Ternyata, dalam perkembangan, ada kader Golkar lain yang justru lebih bagus tingkat penerimaan masyarakat. Maka, Dedi Mulyadi digantikan oleh kader potensial itu.

Sudirman Almon menambahkan, ada tiga hal dasar pertimbangan bagi DPP Golkar nantinya sebelum diputuskan ke KPU. Apakah nanti calon tersebut bermasalah hukum, mengundurkan diri, atau tingkat menangnya sangat kecil. Sebab, pada intinya, Golkar ingin menang di Pilkada 2018.

"Karena, memang dari beberapa survei dua lembaga independen yang kami percayai, tingkat elektabilitas incumbent berada jauh dibawah. Tapi begitupun, sampaikan salam kami kepada kader-kader yang telah berjuang untuk Golkar, agar terus bersemangat. Sesuai kalimat Pak Nurdin, keputusan ini bukan lah akhir, karena kami mesti mengawal sampai pada tingkat keputusan untuk pendaftaran di KPU," urai Sudirman Almon.

Sudirman mengakui, memang beban berat bagi DPP Golkar dalam memutuskan Arsyadjuliandi Rachman sebagai "jagoan" Golkar untuk bertarung pada Pilkada Serentak 2018 yang akan digelar bulan Juni.

Pasalnya, selaku gubernur petahana, elektabilitas Andi Rachman masih jauh berdasarkan hasil survei yang dilakukan pihak DPP Golkar. Baik itu dalam hal popularitas, tingkat kesukaan masyarakat, terkait kinerja, peluang untuk memimpin Riau kembali, sangat rendah.

"Memang sudah diputuskan penetapan Pak Andi Rachman sebagai Cagubri Partai Golkar dalam rapat terbatas kemarin. Namun perlu digarisbawahi, pada rapat semalam Pak Nurdin Halid selaku Ketua Tim Pilkada Pusat hanya membacakan keputusan, bukan membahas. Karena, khusus untuk Riau dan Sumatera Utara, penetapan itu sudah dibahas di tingkat pimpinan tertinggi partai. Jadi mengenai pertimbangan, pimpinan lah yang tahu, terang Sudirman Almon. (lipo*1/KRN)

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index