Pekanbaru, LIPO-Langkanya gas 3 Kg di Pekanbaru dan beberapa wilayah yang adi Provinsi Riau, sejak beberapa minggu ini membuata Pemerintah Provinsi Riau angkat bicara. Melakui Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Riau, Ahmad Hijazi, menilai pola pendistribusian gas oleh pihak Pertamina tidak baik.
Untuk itu Sekdaprov Riau meminta agar, pihak Pertamina memperbaiki pola pendistribusian gas 3 Kg ke agen-agen, baik yang ada di Kota Pekanbaru maupun di Kabupaten Kota lainnya. Mulai dari distribusi gas dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) dilanjutkan kepada Agen dan kemudian Pangkalan gas elpiji
"Ini pola distribusi yang harus dibenahi. Masing-masing dari itu, harus diperkuat perananannya. Kalau perlu ditambah komuditi nya yang bekerja dengan dinas supaya efektif dan marketnya tepat," ujar Sekda Ahmad Hijazi.
Dijelaskan Sekda, solusi yang harus dijalani adalah dengan Penambahan kuota, namun selain itu peranan seperti ini harus dibenahi. Sedangkan soal kenaikan harga yang tinggi, menurutnya berada pada posisi pengecer. Dalam pola distribusi tak ada yang namanya pengecer. Namun hanya sampai pada pangkalan gas saja.
Sebelumnya Sekda juga telah mendapatkan informasi Pemerintahan Kota Pekanbaru sudah menyurati Pihak Pertamina wilayah Sumbar, Riau dan Kepri. Dan Pertamina sudah menambah pasokanya sebanyak 2.240 tabung gas elpiji 3 kg.
"Harus ditambah kuotanya, sedangkan untuk harga yang baik, tonggaknya di pengecer yang menaikan harga. Ini namanya Manipulasi pengecer ini tak ada mata rantainya. Ini yang harus diawasi oleh dinas terkait. Agar harga stabil," tegasnya.
Sementara itu, salah seorang warga Pekanbaru, Rahma, mengatakan, ia harus menunggu dua hari untuk mendapatkan gas 3 Kg di agen yang biasa di beli di Rumbai. Biasanya gas setiap hari tersedia di agen tersebut namun sekarang tidak lagi.(lipo*3/net)
Untuk itu Sekdaprov Riau meminta agar, pihak Pertamina memperbaiki pola pendistribusian gas 3 Kg ke agen-agen, baik yang ada di Kota Pekanbaru maupun di Kabupaten Kota lainnya. Mulai dari distribusi gas dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) dilanjutkan kepada Agen dan kemudian Pangkalan gas elpiji
"Ini pola distribusi yang harus dibenahi. Masing-masing dari itu, harus diperkuat perananannya. Kalau perlu ditambah komuditi nya yang bekerja dengan dinas supaya efektif dan marketnya tepat," ujar Sekda Ahmad Hijazi.
Dijelaskan Sekda, solusi yang harus dijalani adalah dengan Penambahan kuota, namun selain itu peranan seperti ini harus dibenahi. Sedangkan soal kenaikan harga yang tinggi, menurutnya berada pada posisi pengecer. Dalam pola distribusi tak ada yang namanya pengecer. Namun hanya sampai pada pangkalan gas saja.
Sebelumnya Sekda juga telah mendapatkan informasi Pemerintahan Kota Pekanbaru sudah menyurati Pihak Pertamina wilayah Sumbar, Riau dan Kepri. Dan Pertamina sudah menambah pasokanya sebanyak 2.240 tabung gas elpiji 3 kg.
"Harus ditambah kuotanya, sedangkan untuk harga yang baik, tonggaknya di pengecer yang menaikan harga. Ini namanya Manipulasi pengecer ini tak ada mata rantainya. Ini yang harus diawasi oleh dinas terkait. Agar harga stabil," tegasnya.
Sementara itu, salah seorang warga Pekanbaru, Rahma, mengatakan, ia harus menunggu dua hari untuk mendapatkan gas 3 Kg di agen yang biasa di beli di Rumbai. Biasanya gas setiap hari tersedia di agen tersebut namun sekarang tidak lagi.(lipo*3/net)