Pekanbaru, LIPO-Mimpi, Syafrizal, Kepala Sekolah Luar Biasa (SLB), Desa Anak Setatah, Kecamatan Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti, untuk bisa bertemu langsung dengan Gubernur untuk pertama kalinya akhirnya terwujud. Bahkan ia langsung makan siang bersama Gubernur Riau, di kediaman Gubernur, Jalan Diponegoro, Minggu (10/9).
"Kesampian juga mimpi saya bisa ketemu langsung diundang makan siang dengan pak Gubernur. Dan ini undangan yang sangat istimewa bagi saya," ujar Syafrizal, salah satu guru yang peduli terhadap siswa SLB.
Selain makan siang bersama Gubernur, pada kesempatan tersebut ia juga mendapatkan berita gembira. Dimana Gubernur di hadapannya langsung memberikan perintah dan arahan kepada jajarannya dalam hal ini Dinas Pendidikan, untuk bisa memberi bantuan kepada SLB Sekar Meranti yang diasuhnya.
"Dukungan dari Gubernur ini membuat saya ingin berbuat lebih lagi dengan siswa didik berkebutuhan khusus di tempat saya. Saya juga berterima kasih kepada teman teman media yang telah membantu mempublikasi kegiatan belajar mengajar kami. Sejak ramai di media, banyak yang bersimpati dan mengirimkan bantuan," ungkap Syafrizal, sambil berdoa semoga Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman dan jajaran Pemerintah Provinsi Riau tetap komit mengemban amanah yang diberikan rakyat.
Sementara itu, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, sengaja mengundang langsung Syafrizal untuk datang ke kediamannya dan makan siang Bersama.
Atas perjuangan Syafrizal, yang mau berkorban dan tak kenaal lelah ini membuat Gubernur selalu memuji perjuangan dan ketulusan hati Syafrizal dalam mendidik dan mengajar anak anak berkebutuhan khusus di salah satu desa terpencil, Desa Anak Setatah, Kecamatan Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti.
"Sebenarnya saya pingin sekali ke sekolahnya pak Syafrizal dan bertemu di sana. Bertemu dengan anak anak didik dan rekan guru sejawat pak Syafrizal lainnya. Tapi belum sempat. Jadi beliau yang saya undang ke sini. Alhamdulillah siang ini kami bisa ketemu," ujar Gubri.
Namun niat Gubernur untum datang langsung ke Desa Syafrizal, sudah menjadi janjinya untuk segera berkunjung ke SLB Sekar Meranti dan melihat sendiri kondisi di sana. Menurut Gubri, pihaknya berkomitmen membantu perjuangan Syafrizal.
Dan Ia sudah memerintahkan kepada Dinas Pendidikan Provinsi Riau untuk memberi bantuan agar proses belajar di sana terus berlangsung dan meningkat kualitasnya. Ada bantuan jangka pendek. Ada pula bantuan jangka panjang yang bisa dialokasikan melalui APBD Provinsi Riau 2018.
"Saya yakin, jumlah siswanya dari tahun ke tahun akan terus bertambah. Kalau sekarang 29 siswa, besok akan terus meningkat. Makanya kita komit mengusahakan bantuan yang terbaik agar siswa berkebutuhan khusus terus mendapat pendidikan terbaik meski berada di pelosok," ungkap Gubri.
Gubernur juga bercerita, bagaimana, Syafrizal juga menceritakan banyak potensi yang bisa dikembangkan oleh pihak SLB dalam memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada anak didiknya. Misalnya ada potensi pembuatan garam yang bisa diajarkan kepada siswa berkebutuhan khusus ini. Sehingga ketika tamat sekolah mereka bisa mandiri. Hanya saja, garam tersebut belum bisa diproduksi untuk diperjualbelikan.
"Sekarang belum ada uji klinis dan perizinan lainnya untuk garam ini. Tapi ada keterampilan lainnya seperti pembuatan tikar pandan. Cerita dari Syafrizal, hasil kerajinan ini bisa menembus ekspor ke Malaysia. Yang jelas berbagai dinas akan saya tugaskan untuk membantu pak Syafrizal dalam menjalankan berbagai program program unggulannya bagi peserta didik," tutup Andi.
Turut hadir pada jamuan makan Siang Gubernur Riau bersama Syafrizal, Kadisdik Riau, Rudiyanto, dan Sekretaris Disdik Riau, Ahyu Sugendra
Untuk diketahui, Syafrizal, merulakan salah satu guru di Kabupaten Meranti, yang dalam beberapa minggu ini menjadi sorotan media. Dimana ia rela berkorban menjemput murid-muridnya langsung ke rumah dengan memggunakan gerobak motornya. Karena kondisi daerah mereka yang tidak banyak transportasi. Apalagi anak-anak yang di ajarnya merupakan siswa kurang mampu dan berpendidikan khusus.(lipo*3/net)
"Kesampian juga mimpi saya bisa ketemu langsung diundang makan siang dengan pak Gubernur. Dan ini undangan yang sangat istimewa bagi saya," ujar Syafrizal, salah satu guru yang peduli terhadap siswa SLB.
Selain makan siang bersama Gubernur, pada kesempatan tersebut ia juga mendapatkan berita gembira. Dimana Gubernur di hadapannya langsung memberikan perintah dan arahan kepada jajarannya dalam hal ini Dinas Pendidikan, untuk bisa memberi bantuan kepada SLB Sekar Meranti yang diasuhnya.
"Dukungan dari Gubernur ini membuat saya ingin berbuat lebih lagi dengan siswa didik berkebutuhan khusus di tempat saya. Saya juga berterima kasih kepada teman teman media yang telah membantu mempublikasi kegiatan belajar mengajar kami. Sejak ramai di media, banyak yang bersimpati dan mengirimkan bantuan," ungkap Syafrizal, sambil berdoa semoga Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman dan jajaran Pemerintah Provinsi Riau tetap komit mengemban amanah yang diberikan rakyat.
Sementara itu, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, sengaja mengundang langsung Syafrizal untuk datang ke kediamannya dan makan siang Bersama.
Atas perjuangan Syafrizal, yang mau berkorban dan tak kenaal lelah ini membuat Gubernur selalu memuji perjuangan dan ketulusan hati Syafrizal dalam mendidik dan mengajar anak anak berkebutuhan khusus di salah satu desa terpencil, Desa Anak Setatah, Kecamatan Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti.
"Sebenarnya saya pingin sekali ke sekolahnya pak Syafrizal dan bertemu di sana. Bertemu dengan anak anak didik dan rekan guru sejawat pak Syafrizal lainnya. Tapi belum sempat. Jadi beliau yang saya undang ke sini. Alhamdulillah siang ini kami bisa ketemu," ujar Gubri.
Namun niat Gubernur untum datang langsung ke Desa Syafrizal, sudah menjadi janjinya untuk segera berkunjung ke SLB Sekar Meranti dan melihat sendiri kondisi di sana. Menurut Gubri, pihaknya berkomitmen membantu perjuangan Syafrizal.
Dan Ia sudah memerintahkan kepada Dinas Pendidikan Provinsi Riau untuk memberi bantuan agar proses belajar di sana terus berlangsung dan meningkat kualitasnya. Ada bantuan jangka pendek. Ada pula bantuan jangka panjang yang bisa dialokasikan melalui APBD Provinsi Riau 2018.
"Saya yakin, jumlah siswanya dari tahun ke tahun akan terus bertambah. Kalau sekarang 29 siswa, besok akan terus meningkat. Makanya kita komit mengusahakan bantuan yang terbaik agar siswa berkebutuhan khusus terus mendapat pendidikan terbaik meski berada di pelosok," ungkap Gubri.
Gubernur juga bercerita, bagaimana, Syafrizal juga menceritakan banyak potensi yang bisa dikembangkan oleh pihak SLB dalam memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada anak didiknya. Misalnya ada potensi pembuatan garam yang bisa diajarkan kepada siswa berkebutuhan khusus ini. Sehingga ketika tamat sekolah mereka bisa mandiri. Hanya saja, garam tersebut belum bisa diproduksi untuk diperjualbelikan.
"Sekarang belum ada uji klinis dan perizinan lainnya untuk garam ini. Tapi ada keterampilan lainnya seperti pembuatan tikar pandan. Cerita dari Syafrizal, hasil kerajinan ini bisa menembus ekspor ke Malaysia. Yang jelas berbagai dinas akan saya tugaskan untuk membantu pak Syafrizal dalam menjalankan berbagai program program unggulannya bagi peserta didik," tutup Andi.
Turut hadir pada jamuan makan Siang Gubernur Riau bersama Syafrizal, Kadisdik Riau, Rudiyanto, dan Sekretaris Disdik Riau, Ahyu Sugendra
Untuk diketahui, Syafrizal, merulakan salah satu guru di Kabupaten Meranti, yang dalam beberapa minggu ini menjadi sorotan media. Dimana ia rela berkorban menjemput murid-muridnya langsung ke rumah dengan memggunakan gerobak motornya. Karena kondisi daerah mereka yang tidak banyak transportasi. Apalagi anak-anak yang di ajarnya merupakan siswa kurang mampu dan berpendidikan khusus.(lipo*3/net)