"Jumpa Emak Tak Boleh, ke Asia Heritage Boleh", Mardianto Manan Kecam Wako Pekanbaru

Mardianto Manan/LIPO
LIPO - Anggota DPRD Riau dari Dapil Inhu Kunsing, Mardianto Manan, meradang atas kebijakan Pemko Pekanbaru dalam menerapkan aturan untuk mengatasinya lonjakan penyebaran Covid-19.

Pemicunya, pusat keramaian tetap dibuka sehingga menimbulkan kerumunan. Ia pun mencontohkan seperti Asia Haritahe yang dipadati pengunjung, sementara sholat di mesjid diperketat.

"Kita umat Islam nggak boleh salat di masjid. Tapi tengok Asia Haritahe itu, mendatangkan ribuan orang didiamkan saja. Nanti orang marah, didemo dan ditutup paksa oleh masyarakat, trus masyrakat dibilang main hakim sendiri," kata Mardianto.

Mardianto menjelaskan, dari awal Ia sudah memprediksi. Dengan adanya larangan mudik maka masyarakat seperti kota Pekanbaru akan mencari alternatif tempat rekreasi untuk mengisi waktu libur lebaran. Ini akan memicu potensi munculnya claster baru penyebaran covid-19.

"Walikota Pekanbaru abai tidak melakukan pengawasan terhadap tempat wisata, seperti Asia Haritage. Hanya ketat kepada orang shalat di mesjid," terangnya.

Tidak hanya Wako Pekanbaru yang dinilainya lalai, Ia juga mengatakan Satgas Covid-19 tutup mata pada tempat wisata yang menimbulkan keramaian.

"Kita mau jumpa Emak ngak boleh, ke tempat Asia Heritage boleh," ketusnya.

Kwatir akan terjadinya klaster baru akibat keramaian, Ia meminta agar Pemko Pekanbaru menutup sementara tempat wisata untuk sementara waktu.

"Belum terlambat. Surat edaran khan sampai tanggal 16 itu," tutunya. (*1/***)


Ikuti LIPO Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index