Banyak Dikeluhkan, Kapolda Riau Sebut Penyekatan Untuk Membatasi Mobilitas Masyarakat

Banyak Dikeluhkan, Kapolda Riau Sebut Penyekatan Untuk Membatasi Mobilitas Masyarakat

PEKANBARU, LIPO - Usai melakukan peninjauan vaksinasi bagi masyarakat disabilitas yang digelar di Vaksin Center Polda Riau Jumat (13/8/2021), Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setia Imam Effendi berkesempatan menyampaikan kepada awak media terkait pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 yang saat ini berlangsung hingga 23 Agustus dibeberapa wilayah di Riau. 

Irjen Agung mengatakan, Kepolisian menggelar Operasi Aman Nusa II yang ditujukan khusus terkait penanganan masalah covid-19 dilevel 4.

"Awalnya PPKM level 4 hanya diberlakukan di Pekanbaru saja dan sekarang diberlakukan juga di Dumai, Rohul dan Siak, tentunya kita minta kerja samanya seluruh elemen masyarakat," ujar Agung.

Agung mengatakan, pihaknya menyadari dengan adanya PPKM banyak masyarakat yang terganggu karena adanya penyekatan. 

"Perlu saya garis bawahi bahwa penyekatan bertujuan untuk membatasi mobiltas masyarakat, karena virus covid ini menular dari orang ke orang, dengan mengurangi mobilitas, akan mengurangi pertemuan antara orang dengan orang," terangnya.

"Harapannya tentu dengan mengurangi mobilitas ini dapat mencegah penularan covid antar orang ke orang," sambungnya.

Irjen Agung menyebutkan penurunan angka terkonfirmasi positif di Riau dalam 2 hari ini yang cukup signifikan dari angka 1500-2000 turun menjadi 700. Pihaknya berterimakasih atas kesedian masyarakat mengikuti upaya bersama untuk mencegah penularan dengan mengurangi mobilitas dan berharap kedepannya dapat bekerja sama dengan membatasi kegiatan yang sudah diatur oleh pemerintah dalam negeri dalam permasalahan PPKM level 4.

"Yang diperbolehkan dalam melaksanakan kegiatan, kami persilahkan dengan sesuai aturan menteri dalam negeri dan peraturan walikota," tutupnya. 

Belakangan banyak keluhan ditengah masyarakat terkait penyekatan yang dilakukan, karena menimbulkan macet yang mengular. Banyak yang menilai bahwa upaya penyekatan tidak efektif bila aktivitas pekerjaan tidak diliburkan karena masyarakat tetap akan melakukan aktivitas seperti biasanya.

"Percuma juga disekat, toh masyarakat bisa melalui jalan lain menuju ketempat aktivitasnya. Kalau cuma mengurangi interaksi antar orang, toh akhirnya orang tetap berinteraksi ditempat kerja," jelas Saiful salah satu warga Kota Pekanbaru. 

Disamping itu jalur penyekatanpun banyak menuai kritikan, beberapa fasilitas (Flyover) menuju luar kota juga tak luput dari penyekatan sehingga menambah kemacetan.

"Itu seperti Flyover (simpang raya) menuju ke simpang tiga untuk apa ditutup, khan bukan arah masuk kota," kata Saiful lagi. (*5)

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index