SURABAYA, LIPO - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa meninjau kesiapan Balai Diklat Keagamaan Surabaya sebagai pusat karantina pasien Covid-19, Kamis (3/2/2022).
Panglima berkeliling dan memastikan kesiapan para relawan serta fasilitas penunjang seperti Klinik Kesehatan Karantina dan ruang tidur. Dia juga memberi semangat bagi para relawan kesehatan.
"Terima kasih banyak, terima kasih atas pelayanan selama ini," ucapnya
kepada relawan.
Menurut Panglima TNI Andika, pelayanan karantina di Balai Diklat
Keagamaan Surabaya cukup bagus.
"Ternyata saya masuk ke salah satu ruangan cukup bagus. Dalam arti
tempat ini memang diperuntukkan untuk pendidikan," ungkapnya.
"Jadi tempat tidur, lemari perorangan sudah ada. Jaraknya pun di dalam
kamar itu menurut saya juga sangat cukup, tidak dempet, airnya cukup
kencang," terang Panglima yang juga meninjau lokasi kamar mandi dalam
kamar tersebut.
Saat masuk ke kamar, Panglima TNI sempat menanyakan mengapa tidak ada
fasilitas televisi bagi pasien. Kemudian ia mendapat penjelasan dari petugas.
"Karena policy internal, memang pendidikan ini dalam rangka
memaksimalkan penyerapan ilmu memang TV itu ditiadakan. Tapi Wifi juga
disiapkan oleh Satgas," terangnya.
Panglima juga memuji fasilitas karantina secara umum termasuk kondisi bangunan yang masih memadai. Bahkan nampak teduh dan tenang karena tumbuh pepohonan di lingkungan sekitar.
Lebih lanjut, Panglima TNI Jenderal Andika menegaskan, telah menerjunkan
404 personel kesehatan dari TNI di Jawa Timur (Jatim).
"Jumlah relawan kesehatan di Jatim dari TNI sekitar 404 personel. Sedangkan jumlah gabungan dari Polri, KKP dan Bea Cukai jumlah total 802 relawan kesehatan," tambahnya.
Diketahui, dalam kurun satu bulan terakhir memang terjadi peningkatan
kasus Omicron di Indonesia. Termasuk di Jatim.
Berdasarkan data dari ITD Unair (28/01), Pemerintah Provinsi Jawa Timur
(Pemprov Jatim) mencatat penambahan kasus sebanyak 82 orang, sehingga
total konfirmasi Omicron menjadi 108 orang yang tersebar di 13 kab/kota
di Jawa Timur.
Dengan rincian, 31 orang berasal dari kota Surabaya, 22 orang dari Kota
Malang, 5 orang dari Sidoarjo, 5 orang dari Gresik, 5 orang dari Kabupaten Madiun, 5 orang dari Kabupaten Malang, 4 orang dari Kabupaten
Pasuruan, serta masing-masing 1 orang dari Kabupaten Jember, Kota Mojokerto, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Pacitan dan Kabupaten Trenggalek.
Dari total 108 orang yang terkonfirmasi positif omicron, sebanyak 47,2% orang telah dinyatakan sembuh atau selesai menjalani isolasi sedangkan 52,8% lainnya masih menjalani isolasi dengan kondisi mayoritas tanpa gejala/gejala ringan.
Berbagai upaya dilakukan Pemprov Jatim untuk mengantisipasi penyebaran
Omicron di Jawa Timur salah satunya melalui kesiapan fasilitas karantina
dan pelayanan kesehatan.
Pemprov Jatim melakukan self assesment kesiapan ruang karantina bagi pasien dengan gejala ringan.
Oleh karena itu, Panglima TNI mengimbau agar masyarakat agar tetap
waspada terhadap kenaikan angka kasus Covid-19 tersebut. Bagi warga
dengan gejala ringan batuk pilek ia meminta agar mengurangi kegiatan.
Sedangkan bagi pasien positif baik OTG (Orang Tanpa Gejala) maupun ringan cukup melakukan isolasi mandiri di rumah.
"Sehingga tidak menambah beban Rumah Sakit yang lebih diperlukan oleh
mereka dengan klasifikasi sedang hingga berat atau punya komorbid,"
ujarnya.
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa juga tidak memberikan instruksi khusus. Dia menyarankan agar warga cukup mengikuti anjuran Forkopimda Jatim.
"Jangan terlalu panik, karena sebetulnya kalau tidak ada rasa apapun walaupun kemudian hasil swab positif cukup berada di rumah mengurangi kegiatan," jelasnya.
Sementara terkait gelombang kedatangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menyatakan jika saat ini TNI telah mempersiapkan beberapa titik lokasi karantina. Termasuk di Jakarta,
Batam, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Utara. (*1/***)