LIPO - Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) masuk wilayah dalam zona sesar aktif. Warga diminta selalu hati-hati dan waspada terhadap gempa susulan yang berpotensi mampu melepaskan energi hingga Magnetudo 7,6.
Mengutip ulasan dari KompasTV, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan, gempa yang selama ini terjadi juga disebut akibat aktivitas sesar Sumatera.
Sementara, dalam catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga Jumat (25/02/22) kemarin sebanyak lebih dari 400 rumah rusak dan 8 warga meninggal akibat gempa bermagnutido 6,1 yang terjadi di Pasaman Barat, Sumbar.
Sementara, total korban luka mencapai 80 orang, hingga kini 5.000 warga mengungsi di 35 titik.
Dalam program Sapa Indonesia,
Kepala BMKG Dwikorita menyebut, wilayah Sumatera Barat memanjang ke utara dan selatan merupakan zona sesar aktif baik di laut maupun darat.
Diceritakan, Sumbar memiliki riwayat gempa yang panjang dan ada kemungkinan gempa lagi yang berpotensi melepaskan energi lebih besar dari 6,1 magnitudo.
Ada 9 gempa berkekuatan besar mengguncang Sumatera Barat akibat aktivitas sesar Sumatera.
Di wilayah Sumatera Barat setidaknya ada 7 segmen patahan aktif sesar Sumatera.
Yakni segmen angkola yang bagian selatannya berada di wilayah Pasaman dan tercatat mampu melepaskan energi dan gempa hingga 7,6 magnitudo.
Lalu segmen barumun, sumpur, sianok, segmen sumani, suliti dan segmen siulak.
Pada acara yang sama, Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia Sumbar Ade Edward menyebut, gempa yang terjadi di Pasaman Barat, Sumatera Barat sudah di mitigasi sejak lama.
Untuk keamanan, warga diimbau untuk sementara tidak memasuki bangunan yang rusak akibat gempa. (*1)