LOMBOK, LIPO - Rapat kerja nasional Aliansi Pendidikan Vokasional Seluruh Indonesia (APVOKASI) digelar di Lombok, Nusa Tenggara Barat pada Kamis (29/9/2022).
Rakernas APVOKASI tersebut merupakan yang pertama kali digelar pasca terbentuk beberapa bulan lalu.
Rakernas yang dihadiri oleh pengurus DPD APVOKASI seluruh Indonesia tersebut, menitikberatkan pembahasan pada pembentukan AD/ART terkait revitalisasi pendidikan vokasi sesuai dengan Perpres 68 tahun 2022.
Ketua DPD APVOKASI Riau, H Muhammad Herwan mengatakan, selain membahas tentang AD/ART Organisasi, dalam rakernas ini, pihaknya akan mengusulkan pembahasan tentang kontroversi RUU Sisdiknas yang sudah digodok oleh pemerintah.
"Dari draft RUU Sisdiknas yang beredar, kita melihat ada 6 aspek yang belum memiliki kejelasan," kata Herwan.
Ia menyebutkan, 6 aspek yang belum duduk itu adalah, ketidakjelasan filsafat pendidikan,
Lalu, ketidakjelasan Kerangka Kurikulum di Tengah Eksplosi Ilmu dan Pengetahuan serta Teknologi,
Kemudian, peningkatan Marketisasi dan Komoditisasi (Komersialisasi) Pendidikan yang dinilai akan membebani masyarakat.
Lalu, pengurangan peran pemerintah dalam penyelenggaraan pendidikan sebagai Kebijakan Publik.
Setelah itu, kelemahan apresiasi dan dukungan pemerintah pada
kontribusi dan peran masyarakat atau pihak Swasta dalam penyediaan dan pemajuan pendidikan,
Dan terakhir, tidak adanya Nomenklatur Satuan Pendidikan di RUU Sisdiknas itu.
Herwan berharap, pembahasan RUU Sisdiknas dalam rakernas itu, bisa jadi rekomendasi APVOKASI kepada pemerintah.
"RUU Sisdiknas harus komprehensif dan Inklusif. Oleh karena itu, pembahasannya tak bisa sepihak apalagi memakan waktu cepat," sebut Herwan.
Oleh karena itu, tambah Herwan, APVOKASI harus didorong untuk membuka mata atas persoalan tersebut.
APVOKASI sendiri adalah Perkumpulan Penyelenggara, Pengelola dan Pengguna Pendidikan Vokasional di Indonesia.
Rakernas APVOKASI sendiri dijadwalkan akan dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Prof, DR Muhadjir Effendy. (*1/rls)