LIPO - Pemudik yang melintasi ruas jalan Pekanbaru-Kuansing-Rengat diminta berhati-hati. Soalnya, ruas jalan ini sedang rusak parah karena minimnya perawatan dalam beberapa tahun belakangan.
Meskipun ruas jalan ini dianggap masih bisa difungsikan, namun masyarakat yang mudik menggunakan jalur ini tetap harus ekstra waspada, karena bisa menyebabkan terjadinya kecelakaan.
Berdasarkan pantauan liputanoke.com, kondisi jalan dari Pekanbaru menuju Teluk Kuantan, Kuansing, misalnya, masih terdapat beberapa titik kerusakan rawan kecelakaan.
Ruas jalan paling parah mengalami kerusakan yaitu setelah melewati kota Teluk Kuantan. Begitupun ruas jalan antar Kecamatan Benai menuju Kecamatan Pangean, hampir satu kilometer kondisi jalan mengalami kerusakan oleh truk bertonase tinggi, seperti truk kayu dan truk sawit.
Baru-baru ini, seorang warga mengirimkan dokumentasi sebuah photo kondisi ruas jalan antar Cerenti dan Peranap. Tepatnya di Desa Semelinang Darat, Kecamatan Peranap, Inhu, Riau. Kondisinya bikin geleng-geleng kepala.
Menurut Arif Budiman warga asal Peranap, Inhu, kerusakan jalan tersebut sudah terjadi bertahun-tahun tanpa ada perhatian pemerintah Provinsi Riau.
Ia mengatakan, kerusakan jalan tersebut tak jarang menyebabkan kecelakan. Selain itu, kerusakan jalan tersebut dapat mengganggu perekonomian masyarakat, karena masyarakat ataupun mobil angkutan sembako lebih memilih jalur Pangkalan Kerinci bila menuju Rengat dan Tembilahan.
"Kami berharap secepatnya diperbaiki, ekonomi masyarakat terganggu, belum lagi kecelakaan. Apakah harus menunggu korban dulu baru diperbaiki. Kondisi jalan seperti ini (rusak) sudah hampir dua tahun," kata Arif kepada liputanoke.com pada Rabu (19/04/23).
Menyikapi kondisi jalan tersebut, Kadis PUPR Riau, Arief Setiawan, saat dikonfirmasi tak menampik kondisi di daerah tersebut mengalami kerusakan cukup parah. Ia meminta masyarakat bersabar karena jalan tersebut akan diperbaiki secepatnya.
"Sebenarnya kemarin udah kita fungsionalkan. Mudah-mudahan habis lebaran dikerjakan, sedang proses kontrak," pungkas Arif. (*1)
