ROKAN HULU, LIPO – Kemajuan teknologi dan informasi digital telah merasuk ke berbagai bidang kehidupan manusia, tak terkecuali dunia pendidikan.
Teknologi digital (internet) diakui banyak membantu proses pendidikan dan aktivitas belajar mengajar. Kompetensi literasi digital dianggap mampu meningkatkan keberhasilan proses belajar.
Agar sukses belajar online dengan kompetensi literasi digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI bersama Kantor Kementerian Agama Provinsi Riau, akan kembali menggelar webinar literasi digital untuk segmen pendidikan di wilayah Kabupaten Rokan Hulu, Senin (23/9) pagi, pukul 09.00 WIB.
Mengusung tema ”Sukses Belajar Online dengan Kemampuan Literasi digital”, diskusi online yang akan diikuti pelajar dan tenaga kependidikan dengan menggelar nonton bareng (nobar) dari sekolah masing-masing itu, rencananya akan menghadirkan tiga narasumber.
Mereka adalah Helpdesk CBT Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau Syamsudin, pegiat literasi digital Indonesia Moh. Rouf Azizi, dosen Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Almamater Wartawan Surabaya (STIKOSA AWS) E. Rizky Wulandari, dan Yoga selaku moderator.
”Webinar ini juga dapat diikuti gratis dengan cara mengisi link registrasi peserta di https://s.id/RegPendidikanSumatera2309. Selain mendapat e-sertifikat, panitia juga menyediakan voucher e-wallet senilai Rp 1.000.000.- untuk 10 peserta yang mengajukan pertanyaan terbaik selama webinar,” tulis Kemkominfo dalam rilisnya kepada awak media, Minggu (22/9).
Terkait tema diskusi, Kemkominfo menjelaskan, kompetensi literasi digital merupakan kemampuan untuk memahami, mengakses, mengelola, mengintegrasikan, mengevaluasi dan membuat informasi dengan aman dan tepat melalui teknologi digital. Kemampuan tersebut akan membuat proses belajar mengajar lebih mudah dan cepat.
”Sukses belajar secara online butuh kemampuan mengakses, menyeleksi, memahami, menganalisis, memverifikasi, mengevaluasi, mendistribusikan, memproduksi, berpartisipasi, dan berkolaborasi melalui internet,” jelas Kemkominfo dalam rilis.
Menurut Kemkominfo, sukses belajar online dengan kemampuan literasi digital juga berarti mampu mengoperasikan perangkat, peggunaan aplikasi, evaluasi sumber daring dan pembuatan konten atau materi pembelajaran.
”Literasi digital dapat dikembangkan dengan bimbingan dan praktik. Kompetensi ini dapat digunakan untuk meneliti, berkomunikasi dan berkolaborasi,” tegas Kemkominfo.
Untuk diketahui, webinar seperti digelar di Rokan Hulu, ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang dihelat Kemkominfo. GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.
Sampai dengan akhir 2023, tercatat sebanyak 24,6 juta orang telah mengikuti program peningkatan literasi digital yang dimulai sejak 2017. ”Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia hingga akhir 2024,” tambah Kemkominfo.
Tahun ini, program #literasidigitalkominfo mulai bergulir pada Februari 2024. Program makin cakap digital bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, kreatif, produktif, dan aman.
Kecakapan digital menjadi penting, karena – menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) – pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.
Survei APJII juga menyebut, tingkat penetrasi internet Indonesia pada 2024 menyentuh angka 79,5 persen. Ada peningkatan 1,4 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya. Tercatat, pada 2018, penetrasi internet Indonesia berada di angka 64,8 persen. ”Kemudian naik secara berurutan menjadi 73,7 persen pada 2020, 77,01 persen pada 2022, dan 78,19 persen pada 2023,” urai Kemkominfo.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan yang terkait dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo. (***)