Dimeriahkan Siti Badriah, Diskusi Kominfo Digelar "Chip In" di Acara Inhu Fest 2024

Dimeriahkan Siti Badriah, Diskusi Kominfo Digelar
Siti Badriah bakal tampil menghibur peserta diskusi literasi digital di Stadion Narasinga Rengat, Indragiri Hulu (Inhu), Provinsi Riau, Minggu (28/7) malam/ist

INDRAGIRI HULU, LIPO– Pedangdut terkenal Siti Badriah bakal tampil menghibur peserta diskusi literasi digital di Stadion Narasinga Rengat, Indragiri Hulu (Inhu), Provinsi Riau, Minggu (28/7) malam, pukul 18.30. Pemilik nama panggung Sibad asal Bekasi itu sengaja dihadirkan untuk memeriahkan diskusi yang ”chip in” di acara Inhu Fest 2024.

Mengusung tema ”Keamanan Data Pribadi dalam Transaksi Online”, diskusi luring (offline) yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Inhu dan komunitas pemuda setempat itu, bertujuan memberikan pengetahuan ihwal keamanan data pribadi dalam transaksi online kepada pemuda dan organisasi kepemudaan di wilayah Riau.

Diskusi yang dikemas dengan format talkshow itu rencananya akan menghadirkan tiga narasumber. Mereka adalah Kepala Bidang Penyelenggaraan e-Government Ade Khaerani Nasution, praktisi literasi dan Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK) Indonesia Moh. Rouf Azizi, dosen UPN ”Veteran” Yogyakarta Awang Hendrianto Pratomo, dan penyiar Mitra Dwi Haqqi selaku moderator.

”Untuk hadir dalam diskusi luring dan konser dangdut Siti Badriah secara gratis ini, silakan mengisi link registrasi peserta di https://s.id/pendaftarankomunitasindragiri0728. Banyak doorprize yang akan dibagikan di acara ini, siapa tahu Anda beruntung,” terang Kemkominfo dalam rilis kepada awak media, Sabtu (27/7).

Terkait tema diskusi, Kemkominfo menegaskan, keamanan data pribadi mengacu pada praktik dan tindakan yang diambil untuk melindungi informasi pribadi dari akses, pengungkapan, perubahan, atau penghancuran yang tidak sah.

”Hal ini melibatkan pengamanan data apa pun yang dapat mengidentifikasi seseorang, seperti nama, alamat, nomor telepon, alamat e-mail, nomor jaminan sosial, informasi keuangan, dan detail sensitif lainnya,” jelas Kemkominfo dalam rilis.

Memastikan keamanan data pribadi, lanjut Kemkominfo, sangat penting untuk mencegah pencurian identitas, penipuan, dan aktivitas jahat lainnya. Individu dan organisasi dapat melindungi data pribadi dari akses tidak sah dan penyalahgunaan, sehingga menjamin privasi dan keamanan informasi sensitif.

Kemkominfo menambahkan, memahami keamanan data pribadi dalam transaksi online dimaksudkan untuk melindungi informasi sensitif yang dipertukarkan selama aktivitas online, seperti belanja, perbankan, dan transaksi keuangan lainnya. Keamanan ini sangat penting untuk mencegah akses tidak sah, penipuan, pencurian identitas, dan aktivitas jahat lainnya.

”Dengan menerapkan langkah-langkah yang diberikan, baik pengguna maupun penyedia layanan dapat meningkatkan keamanan data pribadi selama transaksi online, melindungi dari akses tidak sah, dan menjaga kepercayaan dalam perdagangan digital,” pungkas Kemkominfo.

Diskusi dan konser musik ini rencana dihadiri oleh sejumlah komunitas masyarakat di Indragiri Hulu (Inhu). Di antaranya, Komunitas INHU Cemerlang, Komunitas Masyarakat INHU Bersatu, Komunitas Masyarakat Cermat INHU, Komunitas INHU Ready, Komunitas Pemuda Produktif INHU, serta masyarakat Kabupaten Indragiri Hulu dan sekitarnya.

Untuk diketahui, diskusi luring seperti digelar di Kabupaten Inhu, Provinsi Riau, ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD). GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.

Sejak dimulai pada 2017, sampai dengan akhir 2023 program ini tercatat telah diikuti 24,6 juta orang. Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia hingga akhir 2024.

Kecakapan digital menjadi penting, karena – menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) – pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.

Survei APJII juga menyebut, tingkat penetrasi internet Indonesia pada 2024 menyentuh angka 79,5 persen. Ada peningkatan 1,4 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya. Pada 2018, penetrasi internet Indonesia tercatat berada di angka 64,8 persen. ”Kemudian naik secara berurutan menjadi 73,7 persen pada 2020, 77,01 persen pada 2022, dan 78,19 persen pada 2023,” tulis Kemkominfo.

Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan yang terkait dapat diakses melalui website info.literasidigital.id. (***)

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

#Webinar

Index

Berita Lainnya

Index