Bengkalis, LIPO-Pembakaran Masjid Hasanah Desa Muntai, Kecamatan Bantan, Bengkalis langsung membuat tiga pejabat tinggi di Provinsi Riau.
Menggunakan helikopter, Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachan, Kapolda Riau, Brigjen Pol Supriyanto dan Danrem 031 Wirabima/Pekanbaru, Brigjen TNI Nurendi, langsung mendarat di Lapangan Sepak Bola Desa Muntai, sekitar pukul 11.30 WIBm serta melakukan peninjauan ke tempat Kejadian Perkara (TKP).
Kedatangan tiga petinggi Riau ini, disambut Bupati Bengkalis Amril Mukminin, Plt Sekda H Arianto, beserta sejumlah pejabat tinggi yang ada di Kabupaten Bengkalis. Mereka berjalan kaki menuju Masjid Hasanah untuk melihat dari dekat, yang jaraknya hanya sekitar 150 meter dari lapangan sepakbola tersebut.
Usai melihat dari dekat kondisi pintu masjid yang ternyata dibakar oleh seorang yang diketahui mengalami gangguan jiwa, Gubernur, Kapolda dan Danrem 031 Wirabima, didampingi Bupati Amril langsung menyempatkan diri melakukan dialog dengan penuh keakrapan bersama sejumlah masyarakat Desa Muntai.
"Meskipun kita telah mengetahui ternyata yang melakukan ini merupakan salah seorang warga kita, yang mengalami gangguan jiwa. Namun bagi kami insiden ini memiliki keberkahan yang cukup luar biasa. Karena dengan adanya kejadian ini, tiga Petinggi Provinsi Riau, langsung datang untuk mengetahui situasi dan kondisi dari dekat," ucap Bupati Amril, saat memulai dialog dihadapan sejumlah masyarakat dan petinggi negeri yang hadir kala itu.
Dikesempatan yang sama, Gubernur Riau mengatakan, meski insiden ini dilakukan seorang yang mengalami gangguan kejiwaan, ia tetap berharap, agar masyarakat Bengkalis, khususnya warga Desa Muntai, agar senantiasa menjaga situasi dan kondisi yang kondusif, hidup rukun dan berdampingan
"Kita yakin masyarakat Bengkalis bisa mewujudkan itu. Dan tentunya kita tidak menginginkan kerusuhan-kerusuhan yang belakangan ini pernah terjadi di daerah-daerah lain," ujar Gubri, seraya diaminkan oleh sejumlah masyarakat yang mendengarkan.
Sementara itu, Kapolda Riau Brigjen Pol Supriyanto dihadapan masyarakat juga mengatakan kalau kejadian ini sudah dalam penangan Polres Bengkalis dan hasilnya pelaku yang diketahui diamankan sekitar pukul 7.30 WIB, mengalami gangguan kejiwaan.
"Kepada seluruh masyarakat, kami minta jangan sampai kejadian ini informasinya dipelintir, karena kita sangat mengkhawatirkan terjadinya konflik. Ini sudah kita tangani dan pelakunya sudah kita periksa dan diketahui mengalami gangguan jiwa," sebut Kapolda.
Kemudian, Danrem 031 Wirabima/Pekanbaru, Brigjen TNI Nurendi, mengajak seluruh masyarakat untuk mendoakan pelaku yang dalam keadaan tidak sehat tersebut. Semoga bisa kembali normal seperti masyarakat lainnya.
"Ini memang merupakan anugrah dari Tuhan kepada kita semua, dengan kejadian ini kami dapat langsung hadir di Desa Muntai ini. Sebetulnya ada agenda lain, yaitu meninjau karlahut, namun karena kita mendapatkan informasi yang kabarkanya masjid di bakar oleh orang tak dikenal (OTK,red), makanya kita langsung bergerak kemari. Rupanya pembakar bukan orang yang sehat (tidak waras)," jelasnya.
Dari informasi yang diperoleh, pelaku berinisal MF yang mengalami gangguan jiwa ini memang sangat sering berada di masjid Hasanah tersebut. Bahkan selalu mengikuti solat berjamaah di rumah ibadah itu. Namun, karena kondisi yang tidak normal, pelaku yang diketahui berusia 21 tahun ini membakar, tepatnya di bagian pintu bagian selatan Masjid Hasanah Desa Muntai, sekitar pukul 01.30 WIB dinihari, Rabu (31/8/2016). (lipo*8)
Ikuti LIPO Online di GoogleNews
Menggunakan helikopter, Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachan, Kapolda Riau, Brigjen Pol Supriyanto dan Danrem 031 Wirabima/Pekanbaru, Brigjen TNI Nurendi, langsung mendarat di Lapangan Sepak Bola Desa Muntai, sekitar pukul 11.30 WIBm serta melakukan peninjauan ke tempat Kejadian Perkara (TKP).
Kedatangan tiga petinggi Riau ini, disambut Bupati Bengkalis Amril Mukminin, Plt Sekda H Arianto, beserta sejumlah pejabat tinggi yang ada di Kabupaten Bengkalis. Mereka berjalan kaki menuju Masjid Hasanah untuk melihat dari dekat, yang jaraknya hanya sekitar 150 meter dari lapangan sepakbola tersebut.
Usai melihat dari dekat kondisi pintu masjid yang ternyata dibakar oleh seorang yang diketahui mengalami gangguan jiwa, Gubernur, Kapolda dan Danrem 031 Wirabima, didampingi Bupati Amril langsung menyempatkan diri melakukan dialog dengan penuh keakrapan bersama sejumlah masyarakat Desa Muntai.
"Meskipun kita telah mengetahui ternyata yang melakukan ini merupakan salah seorang warga kita, yang mengalami gangguan jiwa. Namun bagi kami insiden ini memiliki keberkahan yang cukup luar biasa. Karena dengan adanya kejadian ini, tiga Petinggi Provinsi Riau, langsung datang untuk mengetahui situasi dan kondisi dari dekat," ucap Bupati Amril, saat memulai dialog dihadapan sejumlah masyarakat dan petinggi negeri yang hadir kala itu.
Dikesempatan yang sama, Gubernur Riau mengatakan, meski insiden ini dilakukan seorang yang mengalami gangguan kejiwaan, ia tetap berharap, agar masyarakat Bengkalis, khususnya warga Desa Muntai, agar senantiasa menjaga situasi dan kondisi yang kondusif, hidup rukun dan berdampingan
"Kita yakin masyarakat Bengkalis bisa mewujudkan itu. Dan tentunya kita tidak menginginkan kerusuhan-kerusuhan yang belakangan ini pernah terjadi di daerah-daerah lain," ujar Gubri, seraya diaminkan oleh sejumlah masyarakat yang mendengarkan.
Sementara itu, Kapolda Riau Brigjen Pol Supriyanto dihadapan masyarakat juga mengatakan kalau kejadian ini sudah dalam penangan Polres Bengkalis dan hasilnya pelaku yang diketahui diamankan sekitar pukul 7.30 WIB, mengalami gangguan kejiwaan.
"Kepada seluruh masyarakat, kami minta jangan sampai kejadian ini informasinya dipelintir, karena kita sangat mengkhawatirkan terjadinya konflik. Ini sudah kita tangani dan pelakunya sudah kita periksa dan diketahui mengalami gangguan jiwa," sebut Kapolda.
Kemudian, Danrem 031 Wirabima/Pekanbaru, Brigjen TNI Nurendi, mengajak seluruh masyarakat untuk mendoakan pelaku yang dalam keadaan tidak sehat tersebut. Semoga bisa kembali normal seperti masyarakat lainnya.
"Ini memang merupakan anugrah dari Tuhan kepada kita semua, dengan kejadian ini kami dapat langsung hadir di Desa Muntai ini. Sebetulnya ada agenda lain, yaitu meninjau karlahut, namun karena kita mendapatkan informasi yang kabarkanya masjid di bakar oleh orang tak dikenal (OTK,red), makanya kita langsung bergerak kemari. Rupanya pembakar bukan orang yang sehat (tidak waras)," jelasnya.
Dari informasi yang diperoleh, pelaku berinisal MF yang mengalami gangguan jiwa ini memang sangat sering berada di masjid Hasanah tersebut. Bahkan selalu mengikuti solat berjamaah di rumah ibadah itu. Namun, karena kondisi yang tidak normal, pelaku yang diketahui berusia 21 tahun ini membakar, tepatnya di bagian pintu bagian selatan Masjid Hasanah Desa Muntai, sekitar pukul 01.30 WIB dinihari, Rabu (31/8/2016). (lipo*8)