Pekanbaru, LIPO-Untuk pertama kalinya, di Taman Budaya Dinas Kebudayaan Provinsi Riau, menyelenggaeakan kegiatan kebudayaan yang dikhususkan bagi anak-anak usia dini dari tingkat Taman Kanak-kanak (TK) se Kota Pekanbaeu.
Kegiatan yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan, berupa pelatihan pusat seni anak. Dengan memberikan pelatihan kepada 200 murid TK, berupa tari persembahan dan melatih mewarnai, yang diselenggarakan di Taman Gemala Dinas Kebudayaan Riau, selama 10 hari.
Kepala Dinas Kebudayaan Yoserizal Zein, mengatakan, Riau yang dikenal dengan kebudayaan Melayunya harus terus dipertahankan. Terutama bagi generasi muda, yang dimulai dari anak-anak usia dini, PAUD dan TK.
Menurut Yoserizal, pelatihan pusat seni anak ini, tidak lain untuk menumbuh kembangkan minat dan keterampilan terhadap kesenian Melayu, yang mulai berkurang di kalangan pelajar.
"Kita menginginkan kesenian Melayu ini terus berkembang, melalui kegiatan kesenian dan mewarnai ini bisa membangun karakter memperkenalkan kebudayaan melayu. Menumbuhjan kepercayaan diri dan kreatifitas anak agar dapat mengetahui, tarian melayu, dan belajar menggambar," ujar Yose, Kamis, (13/4).
Yoserizal, yang juga masih menjabat sebagai kepala Perpustakaan ini, menjelaskan, tari persembahan yang selalu digunakan dalam setiap kegiatan reami. Baik di Pemerintahan dan swasta, sudah banyak yang berubah gerakan dan musiknya.
Sementara itu, OK Nizmai Jamil, yang turut hadir langsung memberikan arahan dan pelatihan kepada murid-murid TK se Kota Pekanbaru ini, mengatakan, perlu diberikan kembali bagaimana bentuk asli dari tari persembahan, dan kesenian Melayu Riau lainnya.
Ia menceritakan bagaimana menciptakan tari persembahan pada tahun 1957. Dimana pada saat ia menciptakan tari persembahan itu, sebagai salah satu dasar terbentuknya Provinsi Riau.(lipo*3)
Kegiatan yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan, berupa pelatihan pusat seni anak. Dengan memberikan pelatihan kepada 200 murid TK, berupa tari persembahan dan melatih mewarnai, yang diselenggarakan di Taman Gemala Dinas Kebudayaan Riau, selama 10 hari.
Kepala Dinas Kebudayaan Yoserizal Zein, mengatakan, Riau yang dikenal dengan kebudayaan Melayunya harus terus dipertahankan. Terutama bagi generasi muda, yang dimulai dari anak-anak usia dini, PAUD dan TK.
Menurut Yoserizal, pelatihan pusat seni anak ini, tidak lain untuk menumbuh kembangkan minat dan keterampilan terhadap kesenian Melayu, yang mulai berkurang di kalangan pelajar.
"Kita menginginkan kesenian Melayu ini terus berkembang, melalui kegiatan kesenian dan mewarnai ini bisa membangun karakter memperkenalkan kebudayaan melayu. Menumbuhjan kepercayaan diri dan kreatifitas anak agar dapat mengetahui, tarian melayu, dan belajar menggambar," ujar Yose, Kamis, (13/4).
Yoserizal, yang juga masih menjabat sebagai kepala Perpustakaan ini, menjelaskan, tari persembahan yang selalu digunakan dalam setiap kegiatan reami. Baik di Pemerintahan dan swasta, sudah banyak yang berubah gerakan dan musiknya.
Sementara itu, OK Nizmai Jamil, yang turut hadir langsung memberikan arahan dan pelatihan kepada murid-murid TK se Kota Pekanbaru ini, mengatakan, perlu diberikan kembali bagaimana bentuk asli dari tari persembahan, dan kesenian Melayu Riau lainnya.
Ia menceritakan bagaimana menciptakan tari persembahan pada tahun 1957. Dimana pada saat ia menciptakan tari persembahan itu, sebagai salah satu dasar terbentuknya Provinsi Riau.(lipo*3)
GoogleNews
_copy_625x416.jpg)