PEKANBARU, LIPO-Suparman menegaskan komitmennya mewujudkan Kabupaten Rokan Hulu menjadi daerah yang maju. Sejumlah pembenahan akan dilakukan, seperti perbaikan infrastruktur dan mereformasi birokrasi yang ada dengan melakukan lelang jabatan.
Hal tersebut diungkapkannya pasca pengaktifannya kembali sebagai Bupati Rohul, setelah sebelumnya sempat ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi karena diduga terlibat kasus dugaan korupsi suap pengesahan APBD Riau. Dalam perjalanannya, Suparman dinyatakan tidak bersalah oleh lembaga peradilan tingkat pertama di Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Pekanbaru.
"Saya tetap komit pada visi misi saya menjadikan Kabupaten Rohul ini sebagai kabupaten yang mampu membanggakan masyarakatnya," ungkap Suparman kepada Haluan Riau, Rabu (17/5).
Kabupaten Rohul, sebut Suparman, saat ini mengalami masih mengalami keterbelakangan, khususnya terkait masalah infrastruktur. Dengan sisa masa jabatan yang ada saat ini, Suparman menyatakan akan menggesa perbaikan infrastruktur, terutama yang menghubungkan kawasan perdesaan ke perkotaan.
"Di Rohul, infrastruktur kami di pedesaan itu sangat minim. Maka saya memulai merencanakan infrastruktur yang berkualitas, yang bisa menyambungkan dari desa ke kota. Sehingga dengan masa jabatan saya yang tersisa, saya ingin Rohul terbebas dari keterbelakangan infrastruktur," lanjut mantan Ketua DPRD Riau tersebut.
Selain itu, reformasi birokrasi di Pemerintahan Kabupaten Rohul turut menjadi fokus Politisi Partai Golongan Karya tersebut. Hal itu, menurut Suparman, sangat penting dilakukan. Dengan menempatkan orang-orang yang tepat di struktural pemerintahan, tentu akan berimbas dengan pelayanan prima terhadap masyarakat.
"Itu mungkin menjadi evaluasi kewenangan. Kita butuh Satker (Satuan Kerja,red) yang berkualitas," sebut Suparman.
Untuk itu, kata Suparman, dalam waktu dekat ini dirinya akan melakukan lelang jabatan untuk mengisi sejumlah posisi yang masih kosong atau belum definitif.
"Ini mungkin akan kita lakukan dalam waktu dekat lelang jabatan. Ini sempat tertunda. Seharusnya enam bulan saya dilantik (sebagai Bupati Rohul), saya melakukan itu. Namun karena ada permasalahan, jadi agak tertunda. Jadi ini akan kita lakukan mengisi jabatan yang mungkin masih Plt (Pelaksana Tugas,red) atau kosong," tukas Suparman.
Dalam kesempatan itu, Suparman juga berharap kepada seluruh komponen masyarakat Rohul, untuk bersatu padu mendukung program Pemkab Rohul. Jika hal itu dilakukan, Suparman meyakini, Kabupaten Rohul akan maju dan menjadi percontohan daerah lainnya yang ada di Riau.
"Kalau kita bersatu, saya yakin kita akan mampu keluar dari keterpurukan kita hari ini. Mari dukung saya membangun Rohul yang lebih baik di masa yang akan datang," harapnya.(lipo*3)
Hal tersebut diungkapkannya pasca pengaktifannya kembali sebagai Bupati Rohul, setelah sebelumnya sempat ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi karena diduga terlibat kasus dugaan korupsi suap pengesahan APBD Riau. Dalam perjalanannya, Suparman dinyatakan tidak bersalah oleh lembaga peradilan tingkat pertama di Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Pekanbaru.
"Saya tetap komit pada visi misi saya menjadikan Kabupaten Rohul ini sebagai kabupaten yang mampu membanggakan masyarakatnya," ungkap Suparman kepada Haluan Riau, Rabu (17/5).
Kabupaten Rohul, sebut Suparman, saat ini mengalami masih mengalami keterbelakangan, khususnya terkait masalah infrastruktur. Dengan sisa masa jabatan yang ada saat ini, Suparman menyatakan akan menggesa perbaikan infrastruktur, terutama yang menghubungkan kawasan perdesaan ke perkotaan.
"Di Rohul, infrastruktur kami di pedesaan itu sangat minim. Maka saya memulai merencanakan infrastruktur yang berkualitas, yang bisa menyambungkan dari desa ke kota. Sehingga dengan masa jabatan saya yang tersisa, saya ingin Rohul terbebas dari keterbelakangan infrastruktur," lanjut mantan Ketua DPRD Riau tersebut.
Selain itu, reformasi birokrasi di Pemerintahan Kabupaten Rohul turut menjadi fokus Politisi Partai Golongan Karya tersebut. Hal itu, menurut Suparman, sangat penting dilakukan. Dengan menempatkan orang-orang yang tepat di struktural pemerintahan, tentu akan berimbas dengan pelayanan prima terhadap masyarakat.
"Itu mungkin menjadi evaluasi kewenangan. Kita butuh Satker (Satuan Kerja,red) yang berkualitas," sebut Suparman.
Untuk itu, kata Suparman, dalam waktu dekat ini dirinya akan melakukan lelang jabatan untuk mengisi sejumlah posisi yang masih kosong atau belum definitif.
"Ini mungkin akan kita lakukan dalam waktu dekat lelang jabatan. Ini sempat tertunda. Seharusnya enam bulan saya dilantik (sebagai Bupati Rohul), saya melakukan itu. Namun karena ada permasalahan, jadi agak tertunda. Jadi ini akan kita lakukan mengisi jabatan yang mungkin masih Plt (Pelaksana Tugas,red) atau kosong," tukas Suparman.
Dalam kesempatan itu, Suparman juga berharap kepada seluruh komponen masyarakat Rohul, untuk bersatu padu mendukung program Pemkab Rohul. Jika hal itu dilakukan, Suparman meyakini, Kabupaten Rohul akan maju dan menjadi percontohan daerah lainnya yang ada di Riau.
"Kalau kita bersatu, saya yakin kita akan mampu keluar dari keterpurukan kita hari ini. Mari dukung saya membangun Rohul yang lebih baik di masa yang akan datang," harapnya.(lipo*3)
GoogleNews
_copy_625x416.jpg)