PEKANBARU, LIPO-Menghindari kekacauan dan keributan sesama pengusaha jasa transportasi di Pekanbaru, Walikota Firdaus, tegas meminta layanan transportasi umum berbasis online, baik UberX atau Gojek (ojek online) tidak beroperasi terlebih dahulu.
Pernyataan itu disampaikan menyusul adanya penolakan dari sejumlah sopir taksi konvensional yang berbuntut terjadinya tindak kekerasan beberapa waktu lalu.
"Sebaiknya transportasi online operasionalnya dihentikan dulu di Pekanbaru, supaya tidak terjadi kekacauan dan keributan sesama pengusaha transportasi darat," kata wako, Selasa (23/5).
Dalam hal tersebut, Pemerintah Kota Pekanbaru akan segera berkoordinasi dengan pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan terkait regulasi yang mengatur tentang angkutan transportasi berbasis aplikasi. Sebab hingga saat ini Pemerintah Kota Pekanbaru belum mendapatkan kepastiannya, seperti tentang aturan mana yang bisa digunakan untuk menata dan menertibkan taksi online (Gojek) dan UberX.
"Pemerintah pusat dalam persoalan ini harus cepat dan cerdas menyikapi dengan membuat regulasi, pemilik aplikasi itukan bukan operator transportasinya. Maka pada saat dikejar dengan Undang-undang tranportasi mereka tidak kena, karena bukan operator angkutan, mereka itu hanya menjual jasa aplikasi yang mempermudah masyarakat," jelasnya.
Sebenarnya, kata Firdaus lagi, yang harus dikejar itu adalah orang- orang yang menggunakan aplikasi untuk operasional angkutan untuk menarik penumpang. Sebab sesuai aturan, setiap angkutan umum sudah diatur kriteria dan ketegorinya.(lipo*3)