Pekanbaru, LIPO-Kian banyaknya jumlah bangunan di Pekanbaru, membuat kelurahan berpeluang mendapatkan pemasukan dari pajak bumi.
Hal ini menjadi keuntungan bagi kelurahan yang wilayahnya menjadi sasaran pengembang.
Dikatakan, Lurah Tangkerang Tengah, Hadi Iswahyudi, pihaknya memang mengincar peluang pemasukan dari pajak bumi (kehadiran bangunan-bangunan baru).
"Tentu realita tersebut (munculnya) bangunan-bangunan baru di Tangkerang Tengah berpengaruh terhadap pajak bumi bangunan. Masa nyewa ruko 30 juta per tahun, pbb 100 ribu gak kebayar," jelasnya kepada LIPO, Rabu (14/2/2018).
Adapun pajak bumi dan bangunan merupakan pajak yang dipungut atas tanah dan bangunan karena adanya keuntungan sosial ekonomi, yang lebih baik bagi perorangan atau badan (usaha) yang mempunyai suatu hak atasnya, atau memperoleh manfaat dari padanya.
Lebih lanjut, Hadi mengatakan, setoran pajak bumi yang dibayarkan warga nantinya kembali ke warga dalam bentuk pembangunan. Hanya saja eksekusi pembangunan tersebut dapat berbeda antar wilayah.
"Nantinya di mapping dulu, mana kelurahan yang dibangunkan jalan, dan mana drainase. Nah, kita yang ada di wilayah perkotaan lebih kepada drainase, kalau dipinggiran mungkin mereka jalan," tambahnya.
Pajak bumi dan bangunan, merupakan unsur pokok dari pendapatan asli daerah (PAD).
Sebagai gambaran, target PAD Pekanbaru di tahun 2017 sebesar Rp 500 miliar. (lipo*15)
GoogleNews
