Sudah 731 Hektare Lahan Terbakar di Riau, Masih Ada 12 Titik Panas

Sudah 731 Hektare Lahan Terbakar di Riau, Masih Ada 12 Titik Panas
Ilustrasi titik panas/int
Pekanbaru, LIPO-Hasil pencitraan satelit pada Rabu pagi menunjukan ada 12 titik panas atau "hotspot", yang menjadi indikasi kebakaran hutan dan lahan, berada di Provinsi Riau.

Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru yang diperbarui pada pukul 06.00 WIB.

"Ada 12 "hotspot" berlokasi di tiga kabupaten dan kota di Riau, terbanyak Kabupaten Bengkalis sebanyak tujuh titik, Kota Dumai (3) dan  Kabupaten Siak (2)," kata Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru Sukisno melalui pesan singkatnya..

Dari selusin "hotspot" tersebut, BMKG menyatakan ada delapan yang memiliki tingkat keakuratan di atas 70 persen di tiga daerah tersebut. Artinya, kemungkinan besar benar terjadi kebakaran lahan dan hutan yang perlu segera diantisipasi oleh Satugan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan (Satgas Karhutla) Riau.

BMKG menyatakan peluang hujan di daerah yang kebakaran sangat rendah. Potensi hujan ringan hanya berpeluang terjadi di Kota Dumai pada pagi hari.

Terhitung sejak 19 Februari hingga 31 Mei 2018, Riau sudah berada pada status Siaga Darurat Karhutla. Pemerintah Provinsi Riau menetapkan kondisi ini karena pada awal tahun 2018 terjadi peningkatan jumlah titik panas dan luas Karhutla yang sangat signifikan.

Data terakhir Satgas Karhutla Riau menunjukan luas lahan yang telah terbakar sejak 14 Januari mencapai sekitar 731,5 hektare.

Kebakaran lahan di Siak dan Bengkalis berlokasi jauh dari akses jalan sehingga menyulitkan tim gabungan untuk memadamkan api dari darat.

Satgas Karhutla Riau sudah mengajukan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk bantuan helikopter pengebom air dan pesawat modifikasi cuaca untuk hujan buatan. Namun, sampai kini belum mendapat kepastian dari BNPB.(lipo*3/ant)


Ikuti LIPO Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index