Pekanbaru, LIPO - Wacana pemindahan Bandara Sultan Syarif Kasim, merupakan suatu keharusan bagi kelancaran pembangunan kota Pekanbaru, dan Riau secara umum. Demikian dikatakan, Wakil Ketua DPRD Riau, Noviwaldy Jusman.
Pria yang karib disapa Dedet itu menyebut, lokasi bandara saat ini membuat pembangunan ibukota Provinsi Riau menjadi terganggu.
"Bandara kalau ada ditengah kota menganggu pembangunan. Di area disekitaran bandara tak boleh ada bangunan tinggi," paparnya kepada LIPO belum lama ini.
Adapun rencana pemindahan Bandara, kata Dedet, dulu sempat diarahkan untuk area Muara Fajar. Hanya saja kondisi setempat tak memungkinkan dijadikan pilihan area bandara. Kontur wilayah yang berbukit-bukit menjadi kendala untuk memilih area Muara Fajar. Disamping rintangan geografis, lanjut Dedet, pemindahan Bandara juga sarat aturan.
"Prosesnya panjang, butuh persetujuan dari pusat dulu. Kalau saya pengenya bisa cepat dilakukan soalnya pembangunan Pekanbaru terkendala," imbuhnya.
Kendati enggan membocorkan, dimana persisnya wilayah yang akan dijadikan sebagai lokasi bandara yang baru, Dedet mengatakan wilayah itu nantinya tak jauh dari Pekanbaru. Hal itu diharapkan dapat memicu pertumbuhan baru.
"Arah pembangunan akan mengarah ke tempat bandara, tak menumpuk seperti saat ini di Pekanbaru." (lipo*15)
Ikuti LIPO Online di Pria yang karib disapa Dedet itu menyebut, lokasi bandara saat ini membuat pembangunan ibukota Provinsi Riau menjadi terganggu.
"Bandara kalau ada ditengah kota menganggu pembangunan. Di area disekitaran bandara tak boleh ada bangunan tinggi," paparnya kepada LIPO belum lama ini.
Adapun rencana pemindahan Bandara, kata Dedet, dulu sempat diarahkan untuk area Muara Fajar. Hanya saja kondisi setempat tak memungkinkan dijadikan pilihan area bandara. Kontur wilayah yang berbukit-bukit menjadi kendala untuk memilih area Muara Fajar. Disamping rintangan geografis, lanjut Dedet, pemindahan Bandara juga sarat aturan.
"Prosesnya panjang, butuh persetujuan dari pusat dulu. Kalau saya pengenya bisa cepat dilakukan soalnya pembangunan Pekanbaru terkendala," imbuhnya.
Kendati enggan membocorkan, dimana persisnya wilayah yang akan dijadikan sebagai lokasi bandara yang baru, Dedet mengatakan wilayah itu nantinya tak jauh dari Pekanbaru. Hal itu diharapkan dapat memicu pertumbuhan baru.
"Arah pembangunan akan mengarah ke tempat bandara, tak menumpuk seperti saat ini di Pekanbaru." (lipo*15)