Antre Beli dan Kehabisan Solar Masih Lanjut di SPBU di Pekanbaru

Antre Beli dan Kehabisan Solar Masih Lanjut di SPBU di Pekanbaru
Solar kosong/ist
PEKANBARU, LIPO - Antrean kendaraan untuk membeli solar dan kondisi kehabisan pasokan solar di hampir seluruh SPBU di Kota Pekanbaru masih terus berlangsung.

Di ibu kota provinsi yang menjadi penghasil migas terbesar untuk Indonesia, juga penghasil bahan baku solar B30 yang bersumber dari minyak kelapa sawit ini, solar menjadi sesuatu yang sulit untuk didapatkan, meski pun sudah harus berkeliling seputar kota. 

Di sejumlah  Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik pertamina pada Kamis (10/3/2022) petang hingga menjelang malam hari, hampir seluruhnya kehabisan pasokan solar. 

Kalaupun ada, biasanya SPBU tersebut sudah dipenuhi dengan antrean panjang mengular kendaraan roda empat pengguna solar. 

Seperti halnya di SPBU di Jalan Arifin Ahmad, antrean solat memanjang hingga hampir sekitar 500 meter di badan jalan, sehingga sempat menimbulkan kemacetan. 

Sementara SPBU lainnya masih di Jalan Arifin Ahmad simpang Jalan Sudirman Pekanbaru, solar kosong atau habis. 

Kondisi yang sama juga terjadi di SPBU di Jalan Rawamangun yang pada sore hari terpantau sudah kehabisan stok solar. Saat ditanyakan kepada petugas tentang jadwal solar tersedia, disarankan pada pagi menjelang siang hari. '' Kalau solar, coba pagi menjelang siang bang,'' ungkap petugas SPBU setempat.

Kondisi yang sama juga terjadi di SPBU di Jalan Tuanku Tambusai. Antrean panjang terjadi hingga menjelang petang hari hingga meluber ke badan jalan. Menjelang magrib stok solar habis.

Begitu pun dengan SPBU di Jalan Durian, saat dikunjungi selepas magrib telah habis persediaan.

Sementara di SPBU di Jalan Kaharuddin Nasution atau di sekitaran M Poin, petugas mengaku semenjak siang sudah disibukkan dengan antrean kendaraan. Saat antrean menjelang magrib, banyak pengguna kendaraan kecewa karena pasokan solar putus. 

Sementara itu, di SPBU di Jalan SM Amin, pasokan solar sempat terpantau ada. Namun, dikarenakan volume kendaraan yang bertumpuk di kawasan tersebut, khususnya truk fuso dan truk engkel, persediaan solar habis menjelang pukul 22.00 WIB.

Adapun di SPBU di Jalan HR Soebrantas dekat Ramayana Robinson, pasokan solar semenjak petang dilaporkan sudah habis. 

Kosongnya pasokan solar ini menyebabkan banyak pemilik kendaraan akhirnya saling berebutan untuk bisa melakukan pengisian di lokasi-lokasi yang tersedia.

Salah satu yang terpantau riausky memiliki persediaan adalah SPBU di Jalan Riau yang mulai pukul 22.10 WIB sudah mulai disesaki kendaraan yang hendak membeli solar. 

Hingga akhir pantauan, antrean panjang masih terjadi di jalan Riau menuju SPBU tersebut. Namun, petugas dengan sigap mengatur kendaraan yang hendak melakukan pengisian bahan bakar. 

Dari pantauan di lapangan, juga terlihat bahwa umumnya pengguna bahan bakar solar adalah kendaraan pribadi, bukan angkutan industri. Adapun truk dan bus kebanyakan hanya melakukan pengisian bahan bakar solar di SPBU yang berada di pinggir kota atau di jalan lintas.

Sejumlah  SPBU Tak Lagi Layani Penjualan Solar

Sementara itu, dari pantauan di lapangan, ada sejumlah SPBU yang terpantau tidak lagi melayani penjualan solar. Yakni SPBU di Jalan Sudirman samping DPRD Riau, juga SPBU di Jalan Dahlia Pekanbaru.

''Kami sudah tak menjual solar lagi bang,'' ungkap salah seorang petugas saat ditanyai ketersediaan solar.

Saat ditanyakan alasannya, petugas tersebut hanya menunjukkan mesin meter bahan bakar yang telah berganti dengan pertaminadex. ''Kalau dex ada bang,'' imbuh petugas itu lagi.  (lipo*3/rsc)

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

Berita Lainnya

Index