LIPO - Gubernur se Indonesia sudah berdatangan di Kalimantan memenuhi undangan Preseiden RI, Joko Widodo, Ahad (13/03/22). Kedatangan Gubernur tersebut bertujuan untuk lebih dekat mengenal rencana pembangunan IKN di Sepaku, Penajam Paser Utara.
Para Gubernur ini tiba di Kalimantan membawa air, tanah dari provinsi masing-masing yang nantinya bisa dijadikan simbol persatuan.
Seperti halnya Gubernur Riau, Syamsuar mempersembahkan tanah dari masjid-masjid bersejarah di Provinsi Riau serta air dari beberapa sungai yang terkenal di Riau untk IKN.
Syamsuar menyebutkan, dari daerah kabupaten dan kota di Riau telah diambil tanah di kawasan masjid-masjid tua, antara lain Masjid Raya Rengat yang dibangun tahun 1786, Masjid Raya Jami' yang dibangun tahun 1901, kemudian Masjid Raudhatul Jannah yang dibangun tahun 1800, bahkan Masjid Raya Pekanbaru yang dibangun tahun 1762 dan masjid-masjid lainnya.
Ia mengungkapkan, tanah-tanah tersebut dibawa menggunakan tepak. Bagi masyarakat Melayu Riau, tepak berfungsi sebagai tempat menyimpan sirih, pinang, tembakau, dan kelengkapan untuk memakan sirih. Dipakainya tepak menjadi wadah 2 kg tanah, karena kait kelindan sirih dan kelengkapannya berasal dari tumbuh-tumbuhan yang hidup di tanah.
"Karena kita terdiri dari 12 kabupaten/kota, kita ambil tanah masjid peninggalan masa lalu, masjid masa kerajaan lalu sebelum Indonesia merdeka. Ini adalah merupakan kumpulan dari tanah yang disitu semuanya masjid bersejarah," ucapnya. Minggu (13/3/2022).
Syamsuar melanjutkan, untuk air yang dibawa dalam acara adat IKN Nusantara bersumber dari sungai-sungai besar yang mengalir melintasi daerah-daerah di Provinsi Riau. Yaitu Sungai Siak, Sungai Kampar, Sungai Rokan, Sungai Indragiri atau lebih dikenal Sungai Kuantan.
Ia menjelaskan, air itu diambil dan dimasukkan ke dalam buluh sebagai wadah penyimpanannya. Alasan menggunakan buluh, karena terangnya buluh banyak tumbuh di daerah aliran sungai dan dalam tradisi masyarakat Riau saat mengambil air enau juga digunakan buluh. Kebiasaan itu dipakai pula untuk membawa air-air dari Provinsi Riau ke tempat lain.
"Kemudian yang air itu kita bawa karena Riau itu terkenal dengan beberapa sungai besar yaitu Sungai Kampar, Siak, Rokan, Indragiri dan Kuantan. Ini juga satu kesatuan. Kami tentunya siap, mudah-mudahan IKN ini tetap maju di masa yang akan datang," ucapnya.
Orang nomor satu di Riau ini menuturkan, maka inilah tanah-tanah dan air-air dari Provinsi Riau, diambil sengaja, dibawa sengaja untuk berhimpun dengan tanah-tanah dan air-air dari seluruh penjuru Indonesia.
"Tanah dan Air Riau datang kemari datang bersama untuk Indonesia dan hadir di sini untuk Ibu Kota Negara Nusantara," Terang Syamsuar.
Sementara itu, Gubernur Provinsi Jawa Barat, Ridwan Kamil membawa tanah dan air 27 kabupaten dan kota. Ridwan Kamil juga dengan tegas mendukung IKN
"Kami membawa tanah dan air dari 27 kabupaten dan kota yang kami kumpulkan di Bandung. Ini menyimbolkan tanah dan air dari Jawa Barat akan bersatu dengan tanah Ibu Kota Nusantara," ucap Gubernur Provinsi Jawa Barat Ridwan Kamil di Balikpapan, mengutip Antara.com, Minggu (23/03/22). (*1)