Petugas Karhutla Was-was, Ada Jejak Kaki Harimau di HGU PT Permata Hijau

Petugas Karhutla Was-was, Ada Jejak Kaki Harimau di HGU PT Permata Hijau
Petugas menemukan jejak yang diduga jejak Harimau Sumatera/ist

PEKANBARU, LIPO - Petugas menemukan jejak kaki yang diduga milik Harimau di lahan areal HGU perusahaan sawit PT Permata Hijau Indonesia yang terbakar.

Sekitar 20 hektare lahan perusahaan itu terbakar di Desa Pangkalan Gondai, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan, Riau. Lahan itu, merupakan semak belukar yang belum ditanami sawit.

Kapolsek Langgam Iptu Alferdo Kaban mengatakan, temuan jejak harimau sumatera itu saat ini sedang ditelusuri kepolisian bersama Tim Manggala Agni KLHK di areal hutan yang belum ditanam sawit pada HGU PT. Permata Hijau Indonesia (PT. PHI).

"Pagi tadi saat penelusuran itu kami menemukan ada jejak kaki berkuku diduga harimau sumatera," kata Edo, Rabu (31/7/2024).

Edo menjelaskan, tujuan penelusuran untuk melakukan pendinginan dan sekat agar api tidak muncul kembali. Sebab, situasi angin kencang dan permukaan tanah gambut masih mengeluarkan asap.

"Dengan adanya jejak tersebut, tim melakukan pendinginan di lahan bekas terbakar dan sekat dari batas kanal air untuk menjaga keselamatan diri. Kita khawatir jika sewaktu-waktu harimau itu muncul," ujarnya.

Edo dan tim gabungan melakukan upaya pendinginan di lahan bekas terbakar memasuki hari keempat. Mereka masih terus berada di lokasi untuk menjaga agar api tidak muncul kembali.

"Total luas lahan perusahaan yang terbakar itu mencapai 20 hektare. Hari ini masuk hari ke 4, titik api secara keseluruhan dapat dipadamkan namun masih dilakukan upaya pendinginan agar api tidak muncul kembali. Karena angin kencang dan di atas permukaan tanah masih mengeluarkan asap," jelas Edo.

Dalam melakukan upaya pemadaman, kepolisian mengerahkan 111 orang personel. Terdiri dari Polres Pelalawan dan Polsek Langgam 20 personel, Damkar PT PHI 45 orang, PT NPM 15 orang PT Parawira 10 orang, Masyarakat Peduli Api 10 orang, serta pemuda Desa Gondai 15 orang.

"Kita menggunakan 5 unit mesin ministriker Damkar dan peralatan, 3 unit mesin mark 3, lalu 2 unit mesin sibahura, 1 unit mesin apung. Ada juga bantuan helikopter water bombing (bom air) 2 unit," imbuhnya.

Upaya pemadaman tak berjalan mulus, tim gabungan mengalami kesulitan karena lokasi kebakaran lahan sejauh 3,5 jam dari Polres Pelalawan. Lahan yang terbakar juga berkontur gambut sehingga api sulit padam.

"Karakteristik lokasi lahan gambut kering sehingga apabila ada angin berhembus kencang dahan dan kayu kering mudah terbakar. Angin kencang sehingga proses pemadaman menjadi sulit, bahkan akses menuju ke lokasi yang terbakar tersebut melewati semak belukar," jelasnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Pelalawan AKP Kris Topel mengatakan pihaknya masih menyelidiki penyebab terbakarnya 20 hektare lahan PT PHI. Sejumlah saksi diperiksa untuk mengumpulkan alat bukti.

"Dugaan awal sumber api dari lahan Desa kusuma, dimana lahan PT. PHI berbatasan dengan desa tersebut jaraknya kurang lebih 3 kilometer," kata Kris.(***)

Ikuti LIPO Online di GoogleNews

#Karhutla

Index

Berita Lainnya

Index